Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian berkomitmen atas kepastian investasi di industri strategis, termasuk pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah.
Menperin Airlangga Hartarto mengatakan penambahan kapasitas produksi semen membantu program pemerintah memeratakan pembangunan dan kesejahteraan.
“Kepastian investasi pembangunan industri strategis seperti pabrik semen perlu dijaga keberlanjutannya karena membawa efek berganda antara lain penyerapan tenaga kerja dan penumbuhan industri kecil berbasis semen yang bisa dikembangkan untuk masyarakat Rembang dan sekitarnya,” kata Airlangga dalam rilis Kementerian Perindustrian pada Minggu (19/3/2017).
Saat ini ada 16 perusahaan industri semen terintegrasi yang memiliki fasilitas penggilingan dan tiga perusahaan yang belum memiliki fasilitas produksi klinker.
Kapasitas produksi semen secara nasional pada 2016 mencapai 95,5 juta ton dan diperkirakan akan mencapai 102,1 juta ton tahun 2017. Konsumsi semen nasional sepanjang 2016 mencapai 62 juta dengan volume ekspor sekitar 1,5 juta ton.
Pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) di Rembang yang menelan investasi Rp4,97 triliun sebetulnya telah rampung sejak akhir 2016. Namun, pengoperasian pabrik terganjal oleh putusan Mahkamah Agung atas peninjauan kembali terhadap putusan PTUN No. 99/2016 soal perintah pencabutan izin lingkungan penambangan PT Semen Indonesia di Rembang.
MA mengharuskan Provinsi Jawa Tengah memerintahkan SMGR untuk menyempurnakan dokumen adendum Amdal dan Rencana Pengelolaan Lingkungan/Rencana Pemantauan Lingkungan.
Semen Indonesia menghentikan operasi uji coba pabrik di Rembang setelah putusan MA. Proses uji coba baru dilanjutkan akhir Februari setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 660.1/6 Tahun 2017.