Bisnis.com, JAKARTA - Pengoperasian pabrik di Rembang membuat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bisa menggenjot produksi sesuai dengan permintaan pasar.
Corporate Secretary PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Agung Wiharto mengatakan saat ini pabrik-pabrik Semen Indonesia di Tuban, Jawa Timur, berproduksi pada kapasitas penuh.
Dia mengatakan penjualan Semen Indonesia pada 2016 mencapai 13,92 juta ton dari kapasitas produksi Tuban yang 14 juta ton.
“Tahun lalu kami menjual hampir sama dengan kapasitas produksi terpasang. Artinya utilisasi di Tuban sudah hampir penuh,” kata Agung kepada Bisnis pada Minggu (19/3/2017).
Utilisasi produksi di Tuban adalah alasan Semen Indonesia memerlukan tambahan produksi dari pabrik baru di Rembang, Jawa Tengah, pada saat pasar semen nasional kelebihan pasokan.
Pasokan dari Rembang meningkatkan kemampuan produksi dan distribusi Semen Indonesia dalam memenuhi permintaan semen dari pasar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.
Agung mengatakan saat ini pabrik semen berkapasitas 3 juta ton di Rembang dalam tahap uji coba. Pabrik tersebut menggiling bahan baku yang dipasok dari Tuban.
Dia memperkirakan pabrik mulai berproduksi komersial paling cepat pada April 2017 atau lebih lambat dua bulan dari rencana awal pada Februari 2017.
“Kami masih belum tahu apakah nanti menggunakan bahan baku lokal atau masih dipasok dari Tuban. Saat pertama didirikan kami rencanakan mulai produksi Februari. Rencananya sekarang baru bisa berproduksi April nanti,” kata Agung.
Kapasitas produksi tiga perusahaan yang tergabung dalam grup Semen Indonesia saat ini mencapai 30 juta ton. Pengoperasian pabrik di Rembang dan pabrik baru milik Semen Padang akan meningkatkan kapasitas produksi SMGR menjadi 36 juta ton.