Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menjanjikan optimalisasi pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang sebagai pintu gerbang perdagangan Indonesia di wilayah Barat.
Amran, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, mengakui pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur belum optimal karena belum terkoneksi dengan baik wilayah barat dan timur Pulau Sumatra.
“Target kami, Teluk Bayur harus jadi gerbang utama perdagangan di wilayah barat. Tentu transportasi dengan daerah tetangga harus terkoneksi dengan baik,” ujarnya, Jumat (17/3/2017).
Dia mengungkapkan, saat ini konektivitas jalan untuk akses pelabuhan Teluk Bayur ke provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi sudah memadai.
Namun, belum optimal, karena jalan yang ada masih belum dibedakan antara jalan bagi yang dikhususkan bagi kendaraan angkutan barang dengan kendaraan umum, sehingga mobilitas barang belum berjalan dengan baik.
Rencana pembangunan jalur kereta api Trans Sumatra ditujukan untuk membangun konektivitas tersebut.
“Dengan kereta Trans Sumatra harus dimaksimalkan pemanfaatan Teluk Bayur. Prioritas kita jari kereta angkutan barang, sehingga menunjang ekspor impor,” katanya.
Menurutnya, moda transportasi kereta Trans Sumatra yang menghubungkan sejumlah provinsi di wilayah Sumatra akan diprioritaskan sebagai moda angkutan barang, termasuk terkoneksi dengan pelabuhan Teluk Bayur.
Posisi Teluk Bayur yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia potensial dikembangkan untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa dan Afrika.