Bisnis.com, JAKARTA -- Kapal-kapal eks-cantrang di pantai utara Jawa mulai bergeser ke wilayah tangkap ikan lain setelah berganti alat penangkap ikan.
Direktur Kapal Dan Alat Penangkap Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Suherman mengatakan para nelayan itu a.l. berpindah ke wilayah pengelolaan perikanan Laut Arafura-Laut Timor (WPP 718), Teluk Tomini-Laut Seram (WPP 715), Selat Makassar-Laut Flores (WPP 713), dan Laut China Selatan (WPP 711).
Menurut dia, produktivitas tangkapan nelayan meningkat setelah berpindah wilayah tangkap.
Baca Juga
"Kegiatan penangkapan yang biasanya sekian waktu 1-2 bulan, ini cukup 15-20 hari," katanya, Jumat (17/3/2017).
Hasil tangkapan yang didapat pun ikan-ikan yang bernilai jual lebih tinggi dari ikan rucah hasil tangkapan cantrang, seperti tongkol dan cakalang, serta tengiri.
Berdasarkan data KKP, 73 dari 76 kapal eks cantrang yang beralih ke izin pusat telah berpindah WPP. Kapal-kapal itu berukuran 43-175 gros ton dari semula di bawah 30 GT sebelum diukur ulang.
Agus menyebutkan anggaran bantuan alat tangkap ramah lingkungan tahun ini Rp85 miliar untuk pengadaan 2.990 unit. Alternatif pengganti cantrang itu a.l. cast net besar, pancing rawai dasar besar, gillnet milenium dasar, gillnet milenium permukaan, bubu kakap, long bag set net, cast net kecil, pancing rawai dasar kecil, trammel net, dan bubu rajungan.