Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKP Amankan 4 Kapal Cantrang di Selat Makassar

Tindakan tegas tersebut sejalan dengan komitmen Menteri KKP Trenggono untuk menegakkan aturan main untuk mewujudkan tata kelola perikanan yang berkelanjutan.
Sejumlah kapal yang menggunakan alat tangkap cantrang bersandar saat tidak melaut di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah, Jumat (26/5)./Antara-Oky Lukmansyah
Sejumlah kapal yang menggunakan alat tangkap cantrang bersandar saat tidak melaut di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah, Jumat (26/5)./Antara-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap 4 unit kapal ikan cantrang yang melanggar ketentuan operasional di Selat Makassar.

Keempat kapal yang diketahui pernah melakukan praktik penurunan bobot kapal (mark down) tersebut tak berkutik saat diamankan oleh awak kapal pengawas perikanan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP karena beroperasi di Jalur II yang menjadi lokasi penangkapan ikan nelayan dibawah 30 GT.

Tindakan tegas terhadap keempat kapal tersebut sejalan dengan komitmen Menteri KKP Trenggono untuk menegakkan aturan main dalam rangka mewujudkan tata kelola perikanan yang berkelanjutan.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Trenggono juga menyampaikan sudah waktunya nelayan cantrang beralih pada alat penangkapan ikan yang lebih ramah lingkungan.

“Kami mengonfirmasi penangkapan 4 kapal cantrang di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia [WPPNRI] 713 Selat Makassar,” kata Sekretaris Jenderal KKP yang juga Plt. Direktur Jenderal PSDKP Antam Novambar, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (20/3/2021).

Antam mengemukakan penangkapan keempat kapal tersebut dilakukan oleh KP. Hiu 07 pada Kamis (18/3/2021).  Dalam gelar operasi yang dilakukan di WPPNRI 713 tersebut, KP. Hiu 07 mengamankan KM. Bagus Mina Barokah (118 GT), KM. Hasil Mina Yanfauna (59 GT), KM. Indi-1 (67 GT), dan KM. Puji Manunggal Sejati (88 GT) yang diketahui beroperasi di Jalur II.

Antam menambahkan berdasarkan pemeriksaan dokumen di atas kapal, diketahui bahwa kapal-kapal tersebut telah dilakukan pengukuran ulang. Sebelumnya keempat kapal tersebut melakukan praktik mark down untuk mengecilkan nilai pungutan perikanan.

“Kapal-kapal ini pernah melakukan manipulasi GT kapalnya,” ujar Antam

Antam juga menegaskan upaya penertiban terhadap nelayan cantrang yang melakukan pelanggaran tersebut merupakan langkah preventif agar tidak semakin meningkatkan gesekan dan eskalasi konflik dengan nelayan setempat.

Saat ini keempat kapal tersebut telah di ad hoc ke Satwas SDKP Kotabaru Kalsel. “Ini juga langkah preventif agar tidak menimbulkan konflik horisontal,” ujar Antam.

Sementara itu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Pung Nugroho Saksono menanggapi praktik mark down yang masih banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Ipunk menekankan pentingnya dilakukan penertiban terhadap praktik manipulasi ukuran kapal tersebut karena menyebabkan hilangnya potensi pendapatan negara di sektor perikanan.

“Praktik mark down ini perlu untuk segera ditertibkan,” tegas Ipunk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper