Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengerjaan Kereta Bandara Minangkabau Dikebut

Pembangunan kereta Bandara International Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat dikebut agar bisa beroperasi tahun ini, mengingat tidak ada lagi hambatan lahan dalam pembangunannya.
People mover/bombardier.com
People mover/bombardier.com

Bisnis.com, PADANG—Pembangunan kereta Bandara International Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat dikebut agar bisa beroperasi tahun ini, mengingat tidak ada lagi hambatan lahan dalam pembangunannya.

Amran, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar menyebutkan pembangunan jalur kereta bandara tinggal menyisakan pembangunan rel sepanjang 400 meter yang hampir selesai, stasiun bandara, dan sky bridge yang akan menghubungkan bandara ke stasiun.

“Lagi dikejar, karena November sudah diresmikan bersamaan peresmiannya dengan kereta bandara Soekarno Hatta,” ujarnya, Selasa (14/3/2017).

Menurutnya, pembangunan kereta bandara BIM tinggal menyisakan penyelesaian rel yang sempat tertunda karena persoalan lahan. Juga penyelesain stasiun di kawasan bandara dan fasilitas penunjang lainnya.

Dia meyakini pembangunan moda transportasi cepat itu akan selesai sesuai target dan dioperasikan pada November mendatang.

Sementara itu, untuk kereta yang akan digunakan tengah dikerjakan PT Industri Kereta Api (Persero). Diperkirakan pada Agustus gerbong yang dipesan PT KAI dari INKA itu sudah berada di Padang untuk persiapan sebelum dioperasikan.

“Dari hasil rapat terakhir kami dengan seluruh pihak yang mengerjakan kereta BIM, perkiraanya setelah Agustus tinggal finishing, sehingga November bisa beroperasi sesuai target dari pusat,” jelas Amran.

Dia menuturkan angkutan kereta bandara akan mempersingkat waktu tempuh dari Kota Padang ke BIM dari sebelumnya 45 menit hingga satu jam bisa ditempuh hanya dalam waktu 30 menit.

Adapun, secara keseluruhan pembangunan kereta bandara mencapai Rp127,5 miliar, dengan rincian pembangunan dua stasiun masing-masing Stasiun Duku Rp10 miliar dan Stasiun BIM Rp21,7 miliar.

Selain itu, termasuk pengerjaan rel baru sepanjang 3,9 km menghabiskan Rp44,8 miliar, jembatan Rp38 miliar, persinyalan Rp10,5 miliar, dan supervise Rp2,5 miliar, dan sky bridge atau jembatan penghubung sepanjang 120 meter.

Pembangun kereta bandara sepanjang 23 km itu sempat terhenti karena alotnya proses pembebasan lahan sepanjang 4,2 km yang menghubungkan Duku ke BIM.

PERLUASAN BANDARA

Selain mengebut penyelesain kereta bandara, pengelola BIM juga melakukan perluasan bandara untuk menampung jumlah penumpang yang terus meningkat setiap tahun.

PT Angkasa Pura (AP) II merencanakan perluasan Bandara Minangkabau menjadi berkapasitas 5,7 juta penumpang per tahun dari saat ini 2,7 juta penumpang.

Perluasan terminal penumpang dilakukan untuk tahap I menjadi 33.600 m2 dari saat ini 20.568 m2, dilanjutkan kemudian dengan perluasan terminal ultimate seluas 16.350 m2 menjadi 49.950 m2.

Selain itu, total luas lahan BIM dikembangkan menjadi 438,84 Ha, luas runway menjadi 3.000 m x 45 m, luas menjadi 80.520 m2 dengan daya tampung 16 pesawat berbadan besar, dan 8 taxyway dengan luas 2.500 x 30 m.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper