Bisnis.com, JAKARTA – Nilai penjualan rumah di China tetap tangguh sepanjang dua bulan pertama tahun ini. Hal ini mengisyaratkan perjuangan para pembuat kebijakan untuk mengawasi booming pasar perumahan.
Berdasarkan laporan Biro Statistik Nasional China (National Bureau of Statistics/NBS), seperti dilansir Bloomberg (Selasa, 14/3/2017), nilai penjualan rumah baru melonjak 23% menjadi 912 miliar yuan (US$132 miliar) pada Januari dan Februari dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.
Pertumbuhan nilai penjualan rumah sepanjang periode tersebut lebih besar dari pertumbuhan penjualan sebesar 17% pada Desember 2016.
Data tersebut keluar bahkan setelah para pembuat kebijakan mempergunakan kongres rakyat nasional China yang berlangsung bulan ini untuk menegaskan kembali komitmen membatasi spekulasi properti serta sejumlah pemerintah lokal memperluas pembatasan pembelian rumah.
Ketua China Banking Regulatory Commission Guo Shuqing menyatakan ia akan memantau gelembung real estate, setelah 45% pinjaman baru di China mengalir ke sektor properti tahun lalu.
Menurut data Bloomberg, investasi pada pengembangan real estate menguat 8,9% sepanjang Januari dan Februari atau melambat dari pertumbuhan pada Desember sebesar 11,1%.