Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ENERGI PANAS BUMI: PT SEML Targetkan Pasok Listrik ke PLN Pada 2019

PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) menargetkan pasokan listrik ke PT PLN sudah bisa dilakukan perseroan pada 2019, menyusul perkiraan produksi listrik dari energi panas bumi tahap pertama sebesar 80 MW dari potensi 220 MW.
Petugas mengontrol sumur bor produksi KMJ 71 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit I Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (28/2)./Antara-Adeng Bustomi
Petugas mengontrol sumur bor produksi KMJ 71 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit I Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (28/2)./Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, PADANG--PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) menargetkan pasokan listrik ke PT PLN sudah bisa dilakukan perseroan pada 2019, menyusul perkiraan produksi listrik dari energi panas bumi tahap pertama sebesar 80 MW dari potensi 220 MW.

Yulnofrins Napilus, Field Relation Senior Manager PT SEML mengatakan pengerjaan pengeboran pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat kembali dilanjutkan guna memasok listrik ke PLN.

"Pengerjaannya kembali dilanjutkan. Selambat-lambatnya akhir 2019 kami sudah mengalirkan listrik ke PLN, targetnya Agustus 2019 sudah dialirkan secara komersial," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (12/3/2017).

Dia mengungkapkan untuk menghasilkan energi listrik sebanyak itu, perseroan kembali melakukan pengeboran 13 sumur produksi, dari sebelumnya hanya enam sumur eksplorasi untuk memetakan potensi.

Pengeboran 13 sumur itu dilakukan menggunakan dua unit rig pengeboran. Rig pertama dimulai dengan mobilisasi peralatan dan dimulai pengeboran pada Mei 2017 untuk tujuh sumur yang diperkirakan akan bekerja selama 16 bulan.

Menyusul kemudian mengeboran enam sumur melalui rig kedua yang prosesnya dimulai pada Mei, sehingga Juli atau Agustus sudah bisa dilakukan pengeboran.

Yulnofrins menyebutkan pengerjaan pengeboran 13 sumur ini akan membutuhkan raturan tenaga kerja baru, karena banyaknya paket pekerjaan yang dibutuhkan."Kebutuhan tenaga kerja ratusan. Tetapi tidak dalam waktu bersamaan, tergantung bidang kerja dan lingkup kerja kontraktornya. Kami akan prioritaskan tenaga kerja lokal," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper