Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Panen Padi di Tuban dan Bojonegoro

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen tanaman padi di Kabupaten Lamongan, Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur, sekaligus mengecek penyerapan beras dan gabah dalam pengadaan di wilayah kerja Bulog Subdivre III Bojonegoro.
Panen Padi. /Bisnis.com
Panen Padi. /Bisnis.com

Bisnis.com, TUBAN -  Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen tanaman padi di Kabupaten Lamongan, Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur, sekaligus mengecek penyerapan beras dan gabah dalam pengadaan di wilayah kerja Bulog Subdivre III Bojonegoro.

Kepala Bagian Humas dan Media Pemkab Tuban Agus Wijaya menjelaskan Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan mengunjungi panen raya tanaman padi di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu.

"Luas areal tanaman padi yang panen musim hujan di desa setempat sekitar 250 hektare," kata dia di Tuban, Selasa (7/3/2017).

Sebelum itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga akan mengunjungi panen raya tanaman padi di Desa Babat, Lamongan, dan juga di Bojonegoro yang masuk wilayah kerja Bulog Subdivre III Bojonegoro.

Kepala Dinas Pertanian Pemkab Bojonegoro Akhmad Djupari menjelaskan lokasi panen tanaman padi yang akan dikunjungi Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Desa Kedungarum, Kecamatan Kanor, Rabu (8/3).

Panen raya tanaman padi di desa setempat, lanjut dia, juga akan dilakukan penyerapan gabah hasil panen petani. "Harga gabah di tingkat petani di daerah kami untuk kualitas paling rendah sekitar Rp3.400 per kilogram gabah kering panen (GKP)," ujar dia.

Namun, menurut dia, Bulog Subdivre III akan membeli gabah panen tanaman padi dengan harga Rp3.700 per kilogram dengan persyaratan kadar air berkisar 25-30 persen.

"Tapi panen tanaman padi di daerah kami rata-rata kualitas menengah," katanya.

Ia juga menyebutkan tanaman padi di daerahnya pada musim hujan tahun ini mencapai 65.000 hektare.

"Panen tanaman padi musim hujan sudah sekitar 70%, sedangkan yang belum panen sekitar 30%," kata dia.

Hanya saja, menurut dia, tanaman padi di daerahnya sempat terganggu hama wereng coklat, juga sebagian rusak terkena banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang.

Sesuai data, luas tanaman padi yang diserang hama wereng coklat sekitar 1.200 hektare, dengan penurunan produksi menjadi rata-rata 6 ton per hektare GKG, yang dalam kondisi normal 8 ton GKG per hektare.

"Tapi kami optimistis target produksi padi pada tahun ini bisa tercapai," katanya.

Ia menambahkan Bulog Subdivre III Bojonegoro di wilayah kerjanya Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, dalam pengadaan tahun ini akan melakukan pembelian sekitar 100 ribu ton setara beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper