Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Diminta Masuk ke Industri Penunjang

Perkembangan pesat di beberapa sektor industri manufaktur tidak bisa diimbangi oleh perkembangan industri penunjang sektor-sektor tersebut.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian meminta Jepang meningkatkan investasi di sektor industri penunjang untuk memperkuat pasokan komponen lokal bagi industri manufaktur Indonesia.

Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri, Kementerian Perindustrian, Harjanto mengatakan perusahaan Jepang berpotensi sebagai mitra Indonesia mengembangkan industri penunjang (supporting industry).

Dia menjelaskan saat ini perkembangan pesat di beberapa sektor industri manufaktur tidak bisa diimbangi oleh perkembangan industri penunjang sektor-sektor tersebut.

“Pak Menteri mengusulkan beberapa sektor seperti permesinan tekstil, permesinan pengemasan, komponen otomotif dan elektronik, hingga industri animasi,” kata Harjanto usai pertemuan antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Executive Vice Presiden Japan External Trade Organization (Jetro) Yuri Sato.

Ketergantungan industri manufaktur Indonesia atas pasokan komponen impor sebelumnya pernah diungkapkan oleh Ketua Jakarta Japan Club, Tomofumi Fukuda. Fukuda mengatakan Indonesia belum memiliki industri dasar sebagai pemasok komponen bagi industri perakitan elektornik dan permesinan.

Salah satu kelompok industri elektronik yang bergantung kepada komponen dasar impor adalah alat elektronik pendingin seperti lemari es dan penyejuk ruangan. Ketergantungan atas produk impor tersebut membuat industri elektronik kurang kompetitif karena risiko rantai pasok dan kurs.

Fukuda berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk menarik mendorong investor masuk membangun pabrik kompresor dan motor. Pembangunan industri tersebut bisa meningkatkan daya saing industri elektronik yang sudah ada di Indonesia, sekaligus menarik investasi baru di industri perakitan elektronik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper