Bisnis.com, JAKARTA--Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengingatkan gar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak independen dan tidak profesional dalam bekerja.
Menurutnya, lembaga OJK tidak boleh hanya diisi oleh orang-orang dekat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI). Pansel sendiri diketuai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) dengan anggota Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan sejumlah anggota lainnya.
Rizal juga menyoroti proses seleksi yang sangat tertutup dan tidak obyektif. Ada kesan, penilaian didasarkan pada rasa suka (like) dan tidak suka (dislike) serta faktor kedekatan dengan anggota Pansel.
"Jangan sampai hanya diisi oleh geng-geng SMI. Itu bahaya," kata Rizal di Jakarta, Selasa (28/2).
Dia menilai proses seleksi kurang terbuka dan tidak obyektif. Menurut mantan Menko Perekonomian pada masa Presiden Gus Dur itu, ketika Undang-Undang (UU) pembuatan lembaga tersebut dirancang, sasarannya adalah proses seleksi yang terbuka, obyektif dan independen.
Sebagaimana diketahui, pada Sabtu (25/2) lalu, Panitia Seleksi (Pansel) OJK telah mengumumkan 35 nama yang lolos ke tahap II. Ke-35 nama tersebut akan diseleksi lagi hingga tinggal 14 nama untuk diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR, Refrizal mempertanyakan tidak lolosnya dua anggota Komisi XI yakni Melchias Markus Mekeng (Ketua) dan Andreas Eddy Susetyo (Anggota). Dia curiga ada sikap anti partai dari anggota Pansel.
"Jangan-jangan Pansel anti partai. Ini jelas enggak benar. Hukum kita menganut asas persamaan hak dan kewajiban semua warga negara," kata politisi PKS tersebut.
Dia meminta Ketua Pansel Sri Mulyani Indrawati memberikan klarifikasi secepatnya. Pasalnya, anggota Komisi XI melihat ada yang aneh dari hasil yang ada.