Bisnis.com JAKARTA – Akuisisi ExxonMobil atas InterOil Corporation diperkirakan tuntas pada pekan ini setelah Mahkamah Agung Yukon menyetujui aksi korporasi senilai US$2,5 miliar tersebut.
Keputusan Mahkamah Agung Yukon (Supreme Court of Yukon) sesuai dengan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) InterOil di mana 91% setuju atas rencana transaksi akuisisi tersebut.
“Dengan adanya keputusan tersebut, maka semua persetujuan yang diperlukan telah diterima. Kami berharap transaksi tersebut bisa diselesaikan pekan ini,” tulis manajemen InterOil dalam keterangan resminya, Senin (20/2/2017) waktu setempat, dikutip Bisnis.com, Selasa (21/2/2017).
Adapun, pada Selasa (14/2/2017), pemegang saham InterOil Corporation akhirnya menyetujui rencana penjualan ke ExxonMobil Corporation dengan nilai US$2,5 miliar dalam rapat umum pemegang saham luar biasa.
Dalam keterangan resminya yang dirilis Selasa (14/2/2017) waktu setempat, InterOil Corporation mengungkapkan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) atau special meeting, sebanyak lebih dari 91% pemegang saham menyetujui rencana transaksi tersebut.
"Jumlah ini, jauh lebih banyak ketimbang saat RUPSLB pada 21 September 2016 yang hanya mencatatkan persetujuan sebanyak 80%," tulis manajemen InterOil dalam keterangan resminya, dikutip Bisnis.com, Rabu (15/2/2017).
Dengan adanya konklusi dari transaksi tersebut, ExxonMobil akan memperoleh akses ke data room InterOil, termasuk hak partisipasi di enam konsesi di Papua Nugini. Konsesi tersebut termasuk lapangan Elk-Antelope yang merupakan salah satu proyek kunci dalam Papua LNG Project.