Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggunaan Drywall di Indonesia Masih Rendah

Penggunaan gypsum sebagai bahan material dinding bangunan atau drywall di Tanah Air masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga.
Ilustrasi aktivitas konstruksi di Jakarta dari kejauhan/Reuters-Darren Whiteside
Ilustrasi aktivitas konstruksi di Jakarta dari kejauhan/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, SURABAYA - Penggunaan gypsum sebagai bahan material dinding bangunan atau drywall di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga.

Hantarman Budiono, Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, mengatakan saat ini penggunaan drywall secara nasional baru 0,45 m2 per kapita atau paling rendah di Asia Tenggara.

“Penggunaan gypsum di Indonesia dominan, sekitar 95%, untuk plafon. Sedangkan untuk dinding, masyarakat belum banyak tahu,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (17/2/2017).

Hantarman menyebutkan masyarakat masih banyak menggunakan batu bata dan batako sebagai bahan material dinding.

Penggunaan kedua material konvensional tersebut dinilainya tidak efisien karena memerlukan waktu yang lebih lama dan juga banyak menggunakan semen serta air.

Sementara, apabila menggunakan material drywall, hanya dibutuhkan papan gypsum yang dipasang pada sebuah rangka dengan menggunakan bantuan skrup khusus, sehingga lebih efisien dan lebih cepat pengerjaannya.

Saat ini, lanjutnya, meski penggunaan drywall di Indonesia masih rendah, permintaan gypsum terus bertumbuh, khususnya di Jakarta dan Surabaya. Pertumbuhan permintaan tersebut seiring dengan laju pertumbuhan pasar properti di dua kota besar tersebut.

“Pulau Jawa menjadi fokus kami dalam memasarkan gypsum karena kebutuhan hunian masih tinggi. Surabaya menjadi salah satu pasar terbesar kami,” ujar Hantarman.

Setiap tahun, permintaan gypsum di perusahaan asal Perancis ini naik sekitar 20%. Saint-Gobain saat ini memiliki pabrik di Cikande, Serang, Banten dengan kapasitas produksi 30 juta m2. Tahun lalu, permintaan gypsum perusahaan ini sekitar 20 juta m2.

Sepanjang tahun ini, Saint-Gobain juga memproyeksikan permintaan gypsum di Tanah Air bakal tumbuh di kisaran 20% secara tahunan.

Untuk mencapai target dan meningkatkan permintaan gypsum sebagai drywall, perusahaan yang bergerak di bidang produksi material bangunan ini banyak melakukan edukasi kepada masyarkat dan para pengembang.

“Kami ingin tingkat penggunaan drywall di Indonesia bisa naik dari 0,45 m2 per kapita menjadi 0,75 m2 hingga 1,5 m2 per kapita,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper