Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI MALAYSIA: Ditopang Belanja Rumah Tangga, PDB Kuartal IV/2016 Lampaui Prediksi

Ekonomi Malaysia tumbuh dengan laju lebih cepat dari yang diprediksi pada kuartal keempat, seiring menguatnya belanja rumah tangga yang membantu mengimbangi penurunan belanja pemerintah.
Bendera Malaysia/Istimewa
Bendera Malaysia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Malaysia tumbuh dengan laju lebih cepat dari yang diprediksi pada kuartal keempat, seiring menguatnya belanja rumah tangga yang membantu mengimbangi penurunan belanja pemerintah.

Berdasarkan pernyataan Bank Negara Malaysia, seperti dilansir Bloomberg (Kamis, 16/2/2017), produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV/2016 naik 4,5% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Angka tersebut lebih tinggi dari prediksi rata-rata para ekonom dalam survey Bloomberg dengan kenaikan sebesar 4,4% serta pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 4,3%.

Ekonomi Malaysia telah berada dalam tekanan selama beberapa tahun terakhir akibat harga komoditas yang lebih rendah dan penurunan permintaan global yang merugikan ekspor serta membatasi pendapatan.

Konsumsi domestik telah menjadi pendorong utama pertumbuhan dan bank sentral telah mempertahankan suku bunga rendahnya untuk membantu mendukung pengeluaran.

Sementara itu, rebound pada harga minyak memberi lebih banyak ruang bagi pemerintah untuk melakukan pengeluaran, sehingga memungkinkan pelaksanaan proyek infrastruktur termasuk jalur rel baru di ibukota dan jalan raya yang menghubungkan Sabah dan Sarawak.

“Hambatan terbesar dari harga komoditas yang lebih rendah cenderung berakhir. Hal ini seharusnya membantu mendorong pendapatan di desa-desa. Kenaikan harga minyak mestinya juga membantu mendorong pendapatan pemerintah pusat serta mengurangi kebutuhan untuk memangkas pengeluaran lebih lanjut,” ujar Michael Wan, Ekonom Credit Suisse Group AG di Singapura, sebelum rilis data tersebut.

Di sisi lain, pengeluaran konsumsi swasta naik 6,2% pada kuartal keempat dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Pengeluaran sektor publik turun 4,2% dan kinerja ekspor naik 1,3%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper