Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah memastikan Integrasi transaksi tol Klaster III Jakarta—Tangerang dan Tangerang—Merak akan segera dilakukan pada April tahun ini, menyusul integrasi sistem pembayaran klaster I Jakarta--Cikampek dan Cikopo--Palimanan serta kluster II yang mencakup Palimanan--Kanci, Kanci--Pejagan, Pejagan--Pemalang yang membentang hingga Brebes Timur yang dilakukan pada tahun lalu.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengevaluasi tarif yang akan diberlakukan kepada pengguna jasa. Pasalnya integrasi antar dua ruas tol ini akan menyatukan sistem transaksi di dua ruas tol dengan tarif yang berbeda.
“Tarifnya sedang dievaluasi. Sistem transaksinya kan terbuka, jadi dihitung dari panjang rata-rata perjalanan,” ujarnya, Senin (13/02).
Menurutnya, integrasi sistem pembayaran dilakukan dengan membongkar gerbang pemisah (barrier) antar dua ruas tol. Dia menilai idealnya tol yang berada di dalam kota tidak perlu menggunakan gerbang pemisah karena kerap menjadi sumber kemacetan.
Herry menambahkan, pemerintah masih akan meneruskan integrasi tol Klaster IV ruas Cibubur dan Bogor yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pelaksanaannya akan diterapkan pada tahun ini setelah selesainya integrasi ruas tol Klaster III.
“Yang di Bogor dan Cibubur juga akan disatukan, karena macet sekali. Apalagi ini sama-sama ruasnya Jasa Marga, jadi seharusnya tidak ada barrier,” ujarnya.
Dia mengatakan pemerintah telah juga telah melakukan sosialisasi kepada badan usaha mengenai rencana integrasi Klaster IV ini. Dengan demikian diharapkan proses integrasi dapat berjalan sesuai dengan rencana.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru membenarkan rencana tersebut. Pihaknya pun akan membongkar beberapa gerbang tol barrier yang menjadi pemisah antara ruas tol Jakarta—Tangerang dan Tangerang—Merak.
“Kami bakal membongkar beberapa gerbang tol barrier seperti Gerbang Tol Karang Tengah, Gerbang Tol Cibubur Utama dan Gerbang Tol Cimanggis," ungkapnya
GT Karang Tengah merupakan salah satu gerbang tol utama yang digunakan para pengguna jalan dan commuter di wilayah Jakarta untuk menuju ke arah barat Jakarta atau sebaliknya. Heru melanjutkan dengan peran strategisnya menjembatani lalu lintas dari dua kota besar yaitu Jakarta dan Tangerang, pada saat jam sibuk, kepadatan di GT Karang Tengah cukup panjang dan kerap mencapai lebih dari 10 kilometer.