Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi semen masih lesu pada awal 2017 meskipun proyek infrastruktur bergulir normal.
Corporate Secretary PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Agung Wiharto mengatakan kinerja penjualan semen Januari belum bisa menjadi acuan proyeksi konsumsi semen sepanjang 2017.
Dia menjelaskan tingkat konsumsi semen tidak bergerak dalam tren jangka pendek. Konsumsi semen bisa memuncak di beberapa bulan dan lesu di beberapa bulan lain.
“Buat saya satu bulan tidak bisa jadi pedoman. Pernah terjadi tiga bulan pertama negatif, sisanya bagus. Sisanya sepanjang tahun bagus,” kata Agung, Jumat (10/2/2017).
Kondisi tersebut, jelasnya, karena konsumsi semen didominasi oleh semen sak. Sekitar 80% dari total volume konsumsi semen Indonesia merupakan semen sak, sisa 20% dijual dalam bentuk curah.
“Infrastruktur sebetulnya jalan terus, tidak ada kenaikan atau penurunan yang mengejutkan. Ini masih lesu karena penjualan semen sak. Jika penjualannya turun, pasti berpengaruh besar ke pasar nasional.” kata Agung.
Asosiasi Semen Indonesia menyatakan volume konsumsi semen nasional pada Januari sebanyak 5,27 juta ton. Konsumsi tersebut lebih rendah 2,3% dibandingkan Januari 2015 dan merosot 6% dibandingkan Desember 2015.