Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala BKPM: Aktivitas Impor Bukan Hal Buruk

Selama ini banyak masyarakat yang memandang negatif aktivitas impor. Padahal, hampir seluruh negara melakukan aktivitas impor termasuk impor untuk tujuan ekspor.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan akan mengubah paradigma masyarakat mengenai aktivitas impor.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan selama ini banyak masyarakat yang memandang negatif aktivitas impor. Padahal, hampir seluruh negara melakukan aktivitas impor termasuk impor untuk tujuan ekspor.

Bahkan, dia berpandangan, bukan mustahil aktivitas impor digunakan untuk mengakselerasi perekonomian di Indonesia.

“Saya masih mencari slogan yang mengena untuk bisa mengubah paradigma impor buruk, ekspor baik. Persepsi itu agak buruk untuk Indonesia,” kata Lembong dalam acara ‘Meninjau Ulang Paradigma Kebijakan Ekonomi Indonesia’ di Kantor CSIS, Rabu (8/2/2017).

Impor, lanjutnya, masih dibutuhkan untuk melengkapi barang-barang yang diproduksi Indonesia agar bisa lebih canggih, seperti contoh Indonesia mengekspor mobil dengan bahan baku tertentu tidak bisa didapatkan di dalam negeri, sehingga membutuhkan impor.

“Itu (bahan baku) diimpor untuk dirakit, untuk nantinya diekspor,” ujar mantan Menteri Perdagangan itu.

Saat ini, impor Indonesia memiliki kontribusinya hanya 20%.

Kendatipun demikian, dia mengatakan Indonesia hanya mengimpor bahan baku yang sulit ditemukan di dalam negeri.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper