Bisnis.com,JAKARTA--Supply Chain Indonesia (SCI) merilis hasil riset tentang perbandingan biaya logistik terhadap harga produk dan komoditas.
Chairman SCI Setijadi mengatakan, salah satu indikator sektor logistik yang sering digunakan adalah perbandingan biaya logistik terhadap produk domestik bruto (PDB).
Padahal, diperlukan indikator lain yaitu perbandingan biaya logistik terhadap harga produk. Hal ini penting karena biaya logistik setiap produk atau komoditas sangat bervariasi sesuai dengan karakteristiknya.
"Biayanya bisa sangat berbeda padahal biaya transportasinya relatif sama," katanya saat dihubungi Bisnis.com di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Penyebab perbedaan biaya tersebut adalah nilai atau harga yang berbeda di tiap produk.
Dia mencontohkan, harga produk farmasi sebanyak satu truk jauh lebih tinggi dibanding harga semen sebanyak satu truk.
Ini yang membuat persentase biaya transportasi terhadap harga jual untuk produk farmasi jauh lebih kecil daripada harga semen.
Menurutnya, biaya transportasi rata-rata mencakup sekitar 70% dari total biaya logisitik.