Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB Perikanan Melambat, Ini Tanggapan Menteri Susi

Laju produk domestik bruto perikanan 2016 melambat, tetapi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meyakini performa subsektor itu tetap baik karena masih tumbuh.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti/Antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Laju produk domestik bruto perikanan 2016 melambat, tetapi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meyakini performa subsektor itu tetap baik karena masih tumbuh.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan PDB atas dasar harga konstan (ADHK) dan berlaku (ADHB) tetap naik. Mengutip data BPS, dia menyebutkan PDB ADHK naik dari Rp204 triliun pada 2015 menjadi Rp214,5 triliun pada 2016. PDB ADHB meningkat dari Rp288,9 triliun pada 2015 menjadi Rp317,1 triliun pada 2016.

"Secara persentase memang melambat 5,15%, tetapi dari nilai absolut masih tetap meningkat," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (6/2/2017).

BPS hari ini mengumumkan pertumbuhan PDB perikanan 5,15%, melambat dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 7,89%--revisi atas angka sangat sementara sebelumnya 8,37%.

Realisasi pertumbuhan 2016 sesungguhnya jauh di bawah target pemerintah 8%. Meskipun telah menunjukkan gejala pelembaman sejak kuartal I/2016, pemerintah tidak merevisi target, bahkan mematok pertumbuhan PDB 2017 sebesar 9,5%.

Susi sejauh ini masih mempertahankan target PDB tahun ini. Mengenai kemungkinan revisi ke bawah, dia belum akan melakukannya dalam waktu dekat.

"Lihat musim kemarau nanti di bulan April," ujarnya.

Ditanya soal langkah KKP agar pertumbuhan PDB berkelanjutan dan mampu mengompensasi dampak negatif ketidakpastian cuaca, Susi menyebutkan program revitalisasi kapal-kapal nelayan, penebaran kembali benih ikan (restoking), dan pakan mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper