Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah daerah melalui DInas Pertanian dan Peternakan menyatakan siap mendukung program nasional peningkatan populasi siap potong yang dirumuskan dalam program khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab).
Upaya Khusus (Upsus) Siwab merupakan program utama Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang menggunakan lebih dari Rp1 triliun dari total Rp1,6 triliun anggaran direktorat tersebut. Untuk itu, perlu kolaborasi hingga ke level daerah demi menyukseskan program tersebut.
Upsus Siwab yaitu program peningkatan populasi sapi siap potong melalui inseminasi buatan (IB). Tahun ini, pemerintah menargetkan 4 juta ekor sapi betina di-IB dan ditargetkan 3 juta ekor anak sapi (pedet) akan lahir pada 2018 mendatang.
Adapun, komitmen Pemda dalam menyukseskan Upsus Siwab dituangkan dalam kesepakatan nasional yang dalam Rakornas Peternakan tahun 2017 dibacakan oleh Plt Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu, drh Majestika.
“Sasaran utama pembangunan peternakan tahun ini difokuskan pada Upsus Siwab dengan target 4 juta akseptor dan target kebuntingan 3 juta sapi. Keberhasilan Upsus Siwab menjadi indikator keseriusan jajaran pemerintah dalam mewujudkan kecukupan produksi daging dalam negeri,” ungkap Majestima seperti dikutip Bisnis dari siaran pers yang dipublikasikan Ditjen Peternakan Sabtu (4/2).
Rakorteknas tersebut dihadiri oleh jajaran otoritas peternakan level nasional dan seluruh kepala dinas di daerah. Dalam Rakorteknas tersebut, dirumuskan pula target-target pemerintah pada 2018 yaitu meningkatkan produksi daging, telur, dan susu, meningkatkan ekspor, menaikkan status kesehatan hewan, meningkatkan share PDB peternakan, dan meningkatkan nilai tukar peternak (NTP).
Sebagaimana diketahui, impor daging nasional memang cukup besar, mencapai lebihd ari 200.00 ton per tahun. Pemenuhan daging juga dilakukan melalui impor sapi bakalan dari Australia yang jumlahnya lebih dari 600.000 ekor per tahun.