Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Bahan Baku Mamin Harus Stabil

Kementerian Perindustrian memproyeksikan nilai tambah industri makanan dan minuman tumbuh 7,5%7,8% pada 2017 setelah tahun lalu diperkirakan tumbuh hingga 8,55%.

Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan pesat industri makanan dan minuman butuh kestabilan pasokan bahan baku.

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim mengingatkan industri yang tumbuh pesat juga membuat kebutuhan bahan baku naik dengan tajam. Kebutuhan bahan baku tersebut tidak bisa seluruhnya dipasok dari dalam negeri.

“Soal bahan baku. Misalnya terigu, memang masih banyak. Tapi ada juga yang harus diperhatikan, misalnya garam produksinya rendah tahun lalu. Apa tahun ini bisa semua dipenuhi,” kata Rochim kepada Bisnis, Kamis (2/2/2017).

Kementerian Perindustrian memproyeksikan nilai tambah industri makanan dan minuman tumbuh 7,5%—7,8% pada 2017 setelah tahun lalu diperkirakan tumbuh hingga 8,55%.

Sektor industri makanan dan minuman merupakan kontributor utama pada produk domestik bruto industri pengolahan Indonesia. Produsen pangan olahan menyumbangkan 37% dari PDB industri manufaktur atau sekitar 6% dari seluruh aktivitas perekonomian Indonesia.

Rochim mengatakan investasi dan produksi industri makanan masih akan terus tumbuh pesat.

Pertumbuhan konsumsi dan peningkatan kekuatan daya beli mendorong industri makanan dan minuman terus berekspansi meningkatkan kapasitas dan variasi produk.

Makanan sekarang  inovasinya tinggi dan sangat menarik. Macam-macam terutama makanan-makanan kecil,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper