Bisnis.com, JAKARTA- Meksiko, Amerika Serikat dan Kanada bisa merombak aturan tentang negara produk asal dalam negosiasi ulang perjanjian Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreemen/NAFTA) untuk memperkuat rantai pasokan regional, seperti dikemukakan menteri ekonomi Meksiko.
Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo, seperti dikutip Reuter, Jumat (3/2/2017), mengelar diskusi awal pada pekan lalu di Washington dengan penasihat perdagangan Presiden AS Donald Trump, Peter Navarro.
"Mereka ingin memperkuat rantai nilai di Amerika Utara dan ini berarti kita harus melakukan review sangat teliti aturan perjanjian asal," kata Guajardo seperti dikutip Reuters, Jumat (3/2/2017).
Trump pada Kamis menegaskan keprihatinannya terkait NAFTA dan mengatakan ingin mempercepat pembicaraan baik dalam hal renegosiasi atau mengganti kesepakatan.
Seperti diketahui, kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) diberlakukan pada 1 Januari 1994, di antara pemerintah Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat juga menghadapai pertanyaan serupa terkait dengan manfaat Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
NAFTA menciptakan salah satu zona perdagangan bebas terbesar di dunia.
Dalam perkembangannya, total nilai perdagangan antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada lebih tinggi dibandingkan dengan total perdagangan antara Amerika dengan Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, China) jika disatukan.
Perdagangan antara Meksiko dengan AS dan Kanada dari 1993 hingga 2014 mengalami peningkatan hingga 588%. Perdagangan dengan mitra-mitra-nya di Amerika Utara juga membantu menciptakan lebih banyak lapangan kerja di Meksiko dengan standar upah yang lebih baik. Kini tingkat pengangguran di negara ini berada di bawah 5%.
Setelah NAFTA diberlakukan, Meksiko melalui proses reformasi kelembagaan dan peraturan, yang membantu negara ini guna memenuhi standar-standar yang lebih tinggi sesuai dengan apa yang disayaratkan oleh NAFTA. Perubahan ini memperkokoh ketahanan ekonomi dalam negeri terhadap guncangan eksternal dan krisis finansial. NAFTA juga membantu Meksiko untuk bertransformasi dari sebuah negara pengekspor komoditas pada 1980-an menjadi negara industri maju.
Kini, sekitar 80% ekspor Meksiko adalah produk manufaktur, dan menjadikan sektor ekspor menjadi salah satu faktor pembentuk ekonomi Meksiko menjadi lebih dinamis. Hasilnya, ketika baru-baru ini dunia diterpa dengan pelemahan harga-harga komoditas, yang berdampak negatif terhadap sejumlah negara dengan perekonomian yang sedang berkembang, ekonomi nasional Meksiko masih berdiri kuat, dan ini sebagian besar berkat adanya kesepakatan NAFTA. Kesuksesan lainnya adalah integrasi mata rantai ketiga negara, yang memungkinkan Meksiko untuk terjun kedalam industri yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi.
Mulai dari sektor kedirgantaraan hingga otomotif, rantai pasokan telah terbentuk di antara negara-negara mitra-mitra NAFTA, dimana suku cadang dan komponen saling diperdagangkan melintasi batas-batas negara di Amerika Utara, sehingga wilayah ini secara keseluruhan memiliki daya saing lebih tinggi (Bisnis, 13/7/2016).
NAFTA juga mempunyai dampak yang sangat positif bagi perekonomian Kanada. Bea masuk yang lebih rendah, aturan yang jelas terkait perdagangan dan investasi, serta pengurangan hambatan teknis perdagangan telah membuka peluang ekspor baru, dan juga merupakan stimulus untuk membangun usaha-usaha berdaya saing secara internasional, serta menarik investasi asing. Sama halnya seperti Meksiko dan Amerika Serikat, Kanada merasakan manfaat ekspansi “rantai nilai” lintas batas dalam sektor bernilai tinggi seperti dirgantara, mobil, dan peralatan transportasi.