Bisnis.com, BEKASI—Emiten pengembang kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) mempertahankan target prapenjualan atau marketing sales lahan industri tahun ini di kisaran 25 hektar hingga 30 hektar kendati kondisi makroekonomi tahun ini diproyeksikan lebih baik bagi peningkatan kinerja penjualan lahan industri.
Investor Relation BEST Asa Siahaan mengatakan, target tersebut masih sama dengan tahun lalu. Tahun lalu, BEST berhasil membukukan penjualan lebih tinggi dari target, yakni sebanyak 30,7 hektar. Sebagian besar dari realisasi tersebut terjual pada kuartal akhir 2016, yakni 24,3 hektar.
Meski begitu, tuturnya, BEST kemungkinan masih akan merevisi target tahun ini menjadi lebih tinggi menimbang kondisi makro ekonomi yang lebih baik dibandingkan tiga tahun terakhir. Selain itu, di Januari lalu, BEST telah merealisasikan prapenjualan sebesar 7 hektar.
“Pada 2014 kita terpengaruh oleh ketidakpastian pemilu yang berkepanjangan, selain juga global pressure. Tahun ini, sentimen makro lebih baik sehingga kami lebih confident. Aktivitas ekspansi industri sudah terasa, beberapa ada yang relokasi dari Jakarta ke Bekasi,” katanya di sela-sela acara peresmian Hotel Enso di Bekasi, Rabu (1/2/2017).
BEST juga hingga saat ini telah memperoleh permintaan/pernyataan minat atau inquiries dari sejumlah industri. Sejauh ini, BEST mencatat pernyataan minat serius sekitar 32 hektar. Asa mengatakan, bila pada kuartal kedua nanti BEST berhasil merealisasikan prapenjualan baru yang cukup tinggi, perseroan akan cukup optimis untuk meningkatkan target.
BEST tahun ini menganggarkan belanja modal antara Rp700 miliar hingga Rp800 miliar. Kurang lebih Rp600 miliar di antaranya akan dimanfaatkan untuk belanja lahan di timur dan selatan dari kawasan industri MM1200, Cibitung, Bekasi.
Asa tidak mengungkapkan berapa target lahan baru yang akan diakusisi tahun ini. Meski begitu, BEST menargetkan dalam beberapa tahun ke depan dapat meningkatkan level persediaan lahan antara 900 hektar hingga 1.000 hektar.
Sejauh ini, BEST masih memiliki cadangan lahan belum terjual sekitar 1030 hektar, sementara kawasan terbangun sudah mencapai 1.300 hektar. Tahun ini, BEST juga masih mempertahankan harga jual lahan di kisaran Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per meter persegi. Adapun, tujuh hektar lahan yang telah dipasarkan pada Januari lalu dijual dengan harga Rp2,7 juta per m2, sama dengan harga 2016.