Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menargetkan memberikan bantuan paket konverter kit sebanyak 1.116 unit untuk nelayan kecil di Kabupaten Karang Asem pada tahun anggaran 2017.
Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas ( BBG) dan untuk meningkatkan ketahananan energi dan perekonomian masyarakat nelayan serta menekan subsidi BBM.
Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas ( BBG) dan untuk meningkatkan ketahananan energi dan perekonomian masyarakat nelayan serta menekan subsidi BBM.
"Sesuai arahan Presiden, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini uangnya rakyat, jadi dikembalikan ke rakyat seoptimal mungkin," ungkap Jonan dalam rilis yang diterima Bisnis, Sabtu (28/1).
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pelaksanaan program penyediaan dan pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pelaksanaan program penyediaan dan pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil.
“Kami khususkan bagi nelayan kecil yang memiliki kapal perikanan yang menggunakan mesin motor tempel atau mesin dalam yang beroperasi harian/one day fishing,” jelasnya.
Pemerintah telah menetapkan kriteria bagi para penerima manfaat yang mendapatkan paket perdana konversi BBM ke BBG, antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), yang memiliki bahan bakar bensin atau solar dan kapal yang digunakan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Pemerintah telah menetapkan kriteria bagi para penerima manfaat yang mendapatkan paket perdana konversi BBM ke BBG, antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), yang memiliki bahan bakar bensin atau solar dan kapal yang digunakan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Sedangkan jenis alat tangkap yang digunakan adalah alat tangkap yang ramah lingkungan, serta belum pernah menerima bantuan sejenis dari Pemerintah Pusat, Daerah atau Badan usaha.
Melalui penggunaan LPG, para nelayan akan menghemat pengeluaran harian dalam penggunaan BBM utk kebutuhan melaut (one day fishing) sebesar 24,69% atau sekitar Rp11.150 per hari, apabila harga LPG 3Kg/tabung sebesar Rp34.000 (LPG non subsidi).
Melalui penggunaan LPG, para nelayan akan menghemat pengeluaran harian dalam penggunaan BBM utk kebutuhan melaut (one day fishing) sebesar 24,69% atau sekitar Rp11.150 per hari, apabila harga LPG 3Kg/tabung sebesar Rp34.000 (LPG non subsidi).
Bahkan, mereka bisa menghemat hingga 62,35% atau sekitar Rp28.150 per hari, apabila harga LPG 3 Kg/tabung sebesar Rp17.000 (LPG Subsidi).
Untuk Tahun 2017 Pemerintah merencanakan pembagian konverter kit sebanyak 24.000 unit di 26 Kabupaten/kota di Indonesia, termasuk 1.116 unit diantaranya akan dibagikan di Kabupaten Karangasem, Bali.
"Tahun ini membutuhkan 1.116 unit, kami akan penuhi. Kami kasih 1.120, empatnya buat cadangan."
Pembagian paket terdiri dari mesin kapal, konverter kit serta pemasangannya, dan tabung LPG 3 kg beserta isinya.
"Semoga dengan pemberian ini membantu ekonomi mereka menuju ekonomi masyarakat yang lebih baik dan energi yang ramah lingkungan,” harap Menteri ESDM.