Bisnis.com, PADANG—Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno berencana menemui Direktur Utama Garuda Indonesia untuk membahas tingginya harga tiket pesawat rute Padang-Jakarta saat musim liburan.
Menurutnya, kenaikan harga tiket pesawat yang signifikan menyebabkan inflasi tinggi di daerah itu.
“Saya akan temui langsung Dirut Garuda untuk bahas ini. Supaya saat Lebaran, saat musim liburan naiknya tidak terlalu tinggi,” katanya, Selasa (24/1/2017).
Irwan menilai harga tiket yang ditetapkan maskapai Garuda Indonesia untuk rute Padang – Jakarta saat musim liburan dan Lebaran terlalu tinggi, sehingga memberatkan masyarakat dan berdampak terhadap inflasi.
“Saat mudik Lebaran harga tiketnya bisa mencapai Rp1,8 juta. Masalahnya bukan itu saja, maskapai yang lain ngikutin harga Garuda,” ujarnya.
Dia mencontohkan saat Garuda menetapkan tarif mendekati batas atas sebesar Rp1,8 juta, maka maskapai lainnya seperti Lion dan Sriwijaya juga ikut menaikan tarif mengikuti maskapai pelat merah itu.
Menurutnya, sah-sah saja perusahaan mengambil untung, sesuai hukum ekonomi harga akan naik ketika permintaan meningkat. Namun, perusahaan juga tidak bisa menaikan harga demikian tinggi.
Apalagi, Sumbar memang dikenal memiliki perantau yang sangat banyak, sehingga momen mudik Lebaran memang dimanfaatkan untuk pulang kampung. Sebagian besar perantau pulang dengan transportasi udara.
“Karena mereka butuh mau pulang kampung ya terpaksa beli,” kata Irwan.
Irwan berharap untuk musim Lebaran berikutnya manajemen Garuda Indonesia mau mengurangi margin keuntungan dengan tidak menaikan harga tiket terlalu tinggi.
Sebelumnya, dia mengungkapkan sudah menyurati manajemen Garuda Indonesia terkait tingginya kenaikan harga tiket saat Lebaran dan momen liburan.
“Balasannya ga salah, harga tiket Garuda masih berada sesuai tarif batas atas dan batas bawah yang ditetapkan pemerintah, semua orang juga tahu itu. Tetapi yang saya minta kemauan Garuda untuk tidak menaikan terlalu tinggi, jadi ikut berkontribusi mengendalikan inflasi di Sumbar,” jelasnya.
Selain komoditas cabai merah, beras, dan bawang merah, laju inflasi Sumbar disebabkan kenaikan harga tiket pesawat di momen tertentu.
Data BPS setempat mencatatkan untuk bulan Desember 2016, pemicu inflasi Sumbar adalah angkutan udara yang berkontribusi 10,41% terhadap inflasi daerah itu.
Periode liburan akhir tahun menyebabkan pengguna angkutan udara di daerah itu melonjak signifikan, sehingga membuat harga tiket pesawat mengalami kenaikan.