Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisi VI DPR Prihatin dengan Kualitas Beras Bulog

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) prihatin dengan kualitas beras di gudang-gudang milik Perum Bulog.
Buruh membongkar karung beras di gudang Bulog Divre Sulteng, di Palu, Senin (18/5)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Buruh membongkar karung beras di gudang Bulog Divre Sulteng, di Palu, Senin (18/5)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) prihatin dengan kualitas beras di gudang-gudang milik Perum Bulog.

“Kualitas beras rendah karena Bulog sendiri tak mampu membeli beras dengan kualitas tinggi. Akhirnya ada beras yang mengendap sampai tiga bulan di gudang, sehingga berubah warna kehitaman dan berkutu,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani dalam keterangan resmi, Rabu (11/1/2017).

Politisi Partai Golkar itu mengaku kerap mengambil sampel beras saat melakukan sidak ke gudang Bulog, terakhir di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Menurut Endang, Bulog membeli gabah petani Rp3.000-Rp4.000 per kilogram.

Padahal, tambah dia, tengkulak membeli dari petani pada kisaran Rp4.100-Rp4.300 dibayar tunai. Karena harga lebih rendah dari tengkulak,  Bulog hanya kebagian gabah dan beras kualitas rendah.

Endang berharap keberadaan badan usaha milik desa (BUMDes) akan membantu petani dan masyarakat miskin di pedesaan. Dengan demikian, mereka akan memiliki alternatif dari besar murah yang dibeli Bulog.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper