Bisnis.com, JAKARTA-- PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) bertekad menyelesaikan konstruksi tol Soreang—Pasirkoja sepanjang 10,57 kilometer pada tahun ini, sehingga dapat dilalui pengguna saat arus mudik lebaran nanti.
Direktur Utama PT CMLJ Bagus Medi Suarso menyatakan, saat ini konstruksi tol yang terdiri dari dua seksi itu telah mencapai 65%, dengan kontraktor pelaksana PTWijaya Karya (Persero)Tbk dan PT Girder Indonesia. Pihaknya optimistis dapat segera menyelesaikan konstruksi secara keseluruhan bila cuaca bersahabat.
“Jalannya sudah ada yang lean concrete, jembatan hampir selesai semua, tinggal proses penimbunan sedikit lagi dan di beberapa tempat masih harus perkerasan,” ujarnya, Rabu (11/01).
Menurutnya, saat ini proses pembebasan lahan hampir rampung dan tinggal menyisakan dua bidang tanah, yang terdiri dari tanah wakaf masjid dan tanah warga. Pemerintah pun tengah menyelesaikan proses tukar guling (ruislag) untuk tanah wakaf, dan masih melakukan negosiasi harga untuk tanah warga.
Bagus menyatakan, CMLJ berpartisipasi dalam proses pembebasan lahan dengan mengucurkan dana talangan senilai Rp53 miliar, dan akan segera bertambah sebesar Rp19,5 miliar menjadi Rp72,5 miliar. Sebagai salah satu proyek strategis nasional, pihaknya juga mulai menagihkan pengembalian dana talangan kepada pemerintah.
Dia menambahkan, perseroan juga berencana untuk melakukan penyesuaian biaya investasi setelah konstruksi selesai, yang akan berdampak pada besaran tarif. Pasalnya, terdapat beberapa perubahan desain seperti adanya permintaan pembangunan underpass dan overpass dari pemda, yang mengakibatkan pembengkakan biaya investasi.
“Ini karena sifatnya design and built, ada perubahan yang terjadi karena mengakomodir permintaan pemda seperti underpass dan overpass. Besarannya sedang kami hitung berdasarkan kondisi di lapangan,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), tol Soreang—Pasir Koja terdiri dari tiga seksi yang menelan biaya investasi hingga Rp1,5 triliun, dan biaya konstruksi Rp1,1 triliun. Saat ini progres pembebasan lahan mencapai 98,52%.
Berdasarkan catatan Bisnis, badan usaha tol ini telah memenuhi kebutuhan pendanaan (financial close) pada September tahun lalu, dengan memperoleh pinjaman total senilai Rp834 miliar dari sindikasi perbankan syariah dan bank daerah.
Dengan demikian, badan usaha tinggal memenuhi kewajibannya menuntaskan konstruksi pada tahun ini. Pasalnya, semula target operasional tol ini dicanangkan pada 2016, namun mundur menjadi tahun ini karena kendala cuaca.