Bisnis.com, BANDUNG—Pembangunan Tol Soreang-Pasirkoja diprediksi tuntas sesuai target akhir September pasca pengerjaan struktuntasnya tur fisik.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan sejumlah pekerjaan berat Tol sepanjang 10,55 kilometer tersebut sudah tuntas pada awal Agustus ini.
Pihaknya mencatat sampai Kamis (3/8), total pengerjaan mencapai 78,208%. “Tersisa sekitar 21,7%, diperkirakan sesuai rencana akhir September ini tuntas seluruhnya,” katanya di Bandung, Jumat (4/8).
Pihaknya yakin penuntasan sesuai target, mengingat pengusahaan proyek yang dilakukan PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) tersebut sudah melewati proses pengerjaan struktur yang paling berat. Antara lain struktur jembatan Ciwidey, Citarum, Cidano 1, Cidano 2 dan Cibeureum, simpang susun Pasirkoja, Marga Asih dan Katapang, hingga fly over. “Untuk seksi 1 Pasirkoja-Marga Asih, seksi 2 Marga Asih-Katapang sudah selesai 100%,” tuturnya.
Sementara sisa pekerjaan 21% lagi menurutnya berupa penimbunan tanah, pembentonan di dua seksi, lean concrete, dan gerbang tol. Pihaknya tidak terlalu khawatir atas sisa pekerjaan fisik mengingat hanya menyisakan penuntasan aksesoris tol. “Gerbang tol baru Katapang Barat yang dibangun, total pengerjaan untuk akses keluar masuk ini baru mencapai 36%,” ujarnya.
Di sisi pembebasan lahan pun menurut Iwa sudah mulai tuntas tercatat untuk seksi 2 lahan sudah 100% dibebaskan. Sisanya berada di seksi 1 yang baru mencapai 99,79%, namun dari laporan yang didapat pihaknya sisa lahan tersebut tidak terlalu berpengaruh pada penyelesaian tol. “Target rampung Insya Allah bisa tercapai karena struktur 100%,” paparnya.
Baca Juga
Iwa memastikan dari sisi kendala proses pengerjaan tol saat ini sudah bisa diselesaikan di lapangan, mengingat dari segi pendanaan dipastikan aman. Selain itu pembebasan lahan tanah wakaf dan masyarakat tidak menemui ganjalan seperti sebelumnya. “Oktober tol ini bisa uji operasional, karena kendala yang signifikan sudah tidak ada,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Sarana Mulyadi mengatakan target tersebut mulai realistis mengingat perkembangan tol ini menunjukan progress yang signifikan sejak akhir Mei lalu. “Awal Juni kemarin sudah mencapai 75% lebih. Agustus diperkirakan konstruksinya selesai,” katanya pada bisnis.
Menurutnya jika Agustus tuntas, maka selanjutnya pihaknya sebagai salah satu pemegang saham PT CMLJ akan mengajukan sertifikasi layak operasi pada Badan Pengatur Jalan Tol untuk selanjutnya diujicobakan. “Perkiraan kami proses sertifikasi dan ujicoba memakan waktu satu bulan, jadi September bisa beroperasi penuh,” tuturnya.
Mulyadi mengaku proyek yang akan menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung ini molor 6 bulan dari target pengoperasian awal 2017 ini. Menurutnya persoalan di lapangan tidak mudah diselesaikan mulai dari pembebasan lahan, tanah urugan hingga cuaca yang terus menerus hujan. “Kami sudah meminta PT CMLJ untuk memberikan lahan pengganti,” cetusnya.
Dari sisi pembebasan lahan ada mesjid dan kuburan yang saat ini tengah dalam proses penggantian. Kedua, hujan terus menerus membuat pematangan lahan terkendala meski struktur fisik sudah bisa dibangun. “Tapi saat ini sudah dimulai pembangunan pintu tol nyambung dengan tol Padalarang-Cileunyi,” ujarnya.