Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat pesimis kontraktor Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) bisa mengejar target ujicoba operasional pada April mendatang.
Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa mengatakan berdasarkan laporan terbaru dari pihak PT Citra Lintas Marga Jabar (CLMJ) dari dua seksi Soroja pencapaian fisik baru mencapai 70%. Menurutnya faktor cuaca menjadi penghambat paling signifikan dalam kemajuan Soroja. “Ujicoba molor, kita berharap April, tapi lihat cuaca kita jadi agak pesimis,” katanya di Bandung, Senin (6/3).
Laporan mencatat seksi I yang dikerjakan PT Wijaya Karya baru mencapai 65%. Pekerjaan yang tengah dilakukan oleh Wika saat ini penimbunan, lean concrete, gerbang tol dan retaining wall. Sementara seksi II yang digarap oleh gabungan PT GI dan PT JBK sudah pada angka 70%. “Jadi pekerjaan rata-rata baru 70%,” tuturnya.
Menurutnya pekerjaan fisik yang terganggu cuaca dan paling signifikan adalah penimbunan tanah di dua seksi. Sementara untuk pekerjaan penyambungan jembatan Ciwidey dan gerbang tol sudah hampir rampung dan tidak terganggu. “Penimbunan tidak bisa dilakukan karena cukup besar, kalau dipaksakan berbahaya, umur teknis tol juga tidak akan optimal,” paparnya.
Iwa menambahkan diihat dari perkembangan pembangunan struktur seperti jembatan, simpang susun Pasirkoja, Margaasih dan Katapang saat ini progressnya mencapai 98%. Sementara penimbunan masih tertinggal karena baru tercapai 78%. “Struktur sudah cukup cepat, tapi timbunan kita memang tidak bisa memastikan,” katanya.
Di sisi lain, rupanya terlaporkan saat ini ada 5 bidang tanah yang masih berproses konsinyansi di pengadilan. Iwa memastikan menghitung persoalan ini, jumlah lahan yang sudah dibebaskan oleh pemerintah baru mencapai 99,965. “Ada juga Mesjid yang kini sedang menunggu pembangunan,” paparnya.
Pihaknya berharap jika cuaca memungkinkan ujicoba diharapkan bisa dikejar pada akhir April 2017 mendatang. Namun karena percepatan terbentur cuaca, Iwa mengaku tidak bisa menggenjot kontraktor untuk menuntaskan pekerjaan. “Kami minta bisa tidak sampai akhir April [selesai]? Tapi catatan kondisi tidak hujan setiap hari,” ujarnya.
Terpisah, Bupati Bandung Dadang Naser mengaku kecewa dengan terus molornya progres pembangunan Tol Soroja. Menurutnya sudah berkali-kali kontraktor menggeser progres waktu yang sudah dijanjikan. Bahkan bupati pesimis Tol Soroja tuntas April 2017.“Saya kesel juga sama progres pembangunan Tol Soroja ini terhambat, katanya.
Menurutnya akibat pembangunan terus molor berdampak dan merugikan Pemkab Bandung, terutama target pertumbuhan di Kabupaten Bandung.” Saya sendiri pesimis tol ini bakal rampung April. Kalau sudah begini kan profesionalisme kontraktornya sudah dipertanyakan,” ungkapnya.
Dia menilai dalam pengerjaan proyek mestinya kontraktor sangat mempertimbangkan akurasi penyelesaian waktu pengerjaan. Sebab standar operasional prosedur (SOP) pembangunan jalan tol pun sudah ada.
“Saya minta progres pembangunannya segera ditingkatkan. Kerjanya jadi 24 jam biar lebih cepat, tambah pegawainya. Kalau ada sub kontraktor, tolong pembayarannya yang benar ke sub kontraktor itu, jangan berhutang. Investor itu kan harus benar. Kalau tidak dibayar-bayar kan akhirnya sub kontraktor juga mundur nggak mau melanjutkan karena belum dibayar,” tandasnya.