Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Mahal karena Faktor Politis

Kenaikan harga cabai yang dinilai sangat tinggi dalam beberapa hari pada awal tahun ini membuat gejolak di tengah masyarakat.
Petani menunjukkan cabai rawit yang rusak di Desa Montok, Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (6/1)./Antara
Petani menunjukkan cabai rawit yang rusak di Desa Montok, Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (6/1)./Antara

Bisnis.com, BOGOR - Kenaikan harga cabai yang dinilai sangat tinggi dalam beberapa hari pada awal tahun ini membuat gejolak di tengah masyarakat.

Sekretaris Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) Awang Maharijaya mengatakan, kenaikan harga tidak bisa diprediksi karena beberapa faktor.

"Seringkali kenaikan harga komoditas sayuran termasuk cabai yang saat ini lagi heboh berbeda di lapangan karena adanya kenaikan harga ekologis dan politis," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/1/2017).

Menurutnya, harga di tingkat petani merupakan harga teknis akan berbeda setiap kali sudah masuk pasar karena ada pihak lain yang berupaya memainkan harga.

Dia menuturkanm harga rerata cabai di tingkat petani mencapai Rp20.000-Rp25.000 untuk cabai besar dan Rp35.000-Rp40.000 per kilogram untuk cabai rawit.

"Saat ini harga cabai lebih dari Rp100.000 per killogram bahkan ada yang mencapai Rp200.000. Tetapi harus diketahui kadang yang mahal itu berada di luar Jawa," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper