Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOL BATANG SEMARANG, Simak Penjelasan Jasa Marga

PT Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasa Marga Semarang Batang (JMSB) menggunakan skema pembiayaan Contractor Pre Financing (CPF) pada pembangunan ruas jalan tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer
Ilustrasi./.Antara-Andika Wahyu
Ilustrasi./.Antara-Andika Wahyu

Bisnis.com, JAKARTA- PT Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasa Marga Semarang Batang (JMSB) menggunakan skema pembiayaan "Contractor Pre Financing" (CPF) pada pembangunan ruas jalan tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer.

Demikian pernyataan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani kepada pers di sela kunjungan kerja Presiden Jokowi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Proyek Tol Batang-Semarang di Batang, Senin (9/1/2017) seperti dikutip Antara.

Dia menjelaskan penggunaan skema CPF dilakukan sebagai upaya untuk percepatan pembangunan jalan tol Batang-Semarang, karena memungkinkan proyek tersebut didanai oleh kontraktor pelaksana terlebih dahulu.

"Jadi, kontraktornya biayai duluan tapi tergantung kemampuan kontraktornya. Ada yang CPF-nya full, kemudian Jasa Marga menerbitkan SKBDN. Jadi mereka cair dari SKBDN, nanti setelah tol selesai dan operasi, baru bebannya masuk ke Jasa Marga," kata Desi.

Surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) adalah domestik L/C, yaitu janji tertulis pemohon yang mengikat bank pembuka untuk melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya menerima dan membayar wesel yang ditarik okeh penerima.

Desi juga menjelaskan, saat ini proses pembangunan sudah lebih dipercepat, dengan target fungsional pada Juni atau Lebaran 2017 dan target operasi secara penuh pada pertengahan 2018.

"Total investasi proyek ini mencapai Rp11 triliun lebih dengan tarif per km Rp1.100 untuk dioperasikan pada 2018 sesuai dengan perjanjian pengusahaan jalan tol yang ditandatangani April/Mei 2015," katanya.

Investasi sebesar itu, kata Desi, termasuk subsidi untuk membangun 25 km tol di Pulau Sumatera, tepatnya di bagian ruas Terbanggi Besar-Kayuagung.

"Skema CPF kemungkinan juga akan diterapkan di sana. Hanya saja progres fisik belum ada karena lahannya belum tuntas karena biasanya fisik bersama lahan, " ujarnya.

Terkait dengan kendala proyek Batang-Semarang, Desi mengatakan hingga saat ini kendala lahan sudah praktis tidak ada dan target pada lima seksi sudah bebas 100% akhir Februari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper