Bisnis.com, JAKARTA - Produksi teh Mitra Kerinci milik PT.Mitra Kerinci di Solok Selatan, Sumatra Barat, resmi dimulai yang
ditandai dengan acara Wiwitan Petik sebagai simbol petikan teh pertama Jumat (6/1/2017).
Wiwitan Petik berarti memetik pertama kali. Rangkaian Wiwitan diawali dengan prosesi penamanan pohon teh pilihan, dilanjutkan dengan memetik teh pertama kali dan diakhiri dengan penyajian teh kepada seluruh tamu undangan.
PT.Mitra Kerinci merupakan anak perusahaan BUMN PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang mengelola sekitar 2.025 hektar perkebunan dan pabrik pengolahan Teh Liki di Sangir, Solok Selatan, Sumatra Barat.
Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi RNI, Agung P.Murdanoto mengatakan Wiwitan Petik menjadi penanda kesiapan Mitra Kerinci mengulang bahkan melampaui sukses tahun 2016 yang telah dicapai. Kinerja Mitra Kerinci di tahun 2016 mampu mengukir rekor capaian laba tertinggi sepanjang 26 tahun perusahaan berdiri.
Sukses itu diikuti capaian penjualan mendekati Rp70 Miliar dan capaian produksi 18.804 ton pucuk basah dengan produktivitas 4.2 ton per ha.
“Tahun 2016 perseroan berhasil meraih laba dan angka penjulan tertinggi yang pernah dicapai perusahaan semenjak berdiri. Ke depan, Mitra Kerinci harus terus berkembang guna bersaing menjadi bagian dari keluarga BUMN yang fokus membesarkan industri teh nasional," katanya dalam rilis RNI yang diterima Bisnis.com, Jumat (6/1/2017).
Dia mendorong perseroan agar terus melakukan dan meningkatkan inovasi, teknologi budidaya serta manajemen on form.
Pengembangan yang tengah digenjot Mitra Kerinci di tahun 2017 adalah integrasi perkebunan teh dengan peternakan Sapi. Proyek percontohan ini didanai melalui program Sinergi Kemitraan BUMN Hadir Untuk Negeri antara PT Mitra Kerinci dengan PT Pertamina.
"Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan mendorong perekonomian masyarakat Solok Selatan," ujarnya.