Bisnis.com, JAKARTA - PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. melanjutkan pengeboran di Lapangan Fasken, Texas yang bermitra dengan Swift Energy pada 2017.
Presiden Direktur PT Saka Energi Tumbur Parlindungan mengatakan naiknya harga shale gas hingga menjadi momentum peningkatan kegiatan.
Adapun, pada 2017, rencananya dilakukan pengeboran atas enam sumur. Sebelumnya, perusahaan patungan yang dibentuk Saka dan Swift Energy melakukan kegiatan pengeboran enam sumur yang menghasilkan gas bervolume 150 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).
Dengan tambahan enam sumur baru pada 2017, ditargetkan produksi naik menjadi sekitar 190 MMscfd hingga 200 MMscfd. Tumbur menyebut pengeboran untuk tiap sumurnya diperkirakan sebesar US$1,5 juta hingga US$1,7 juta dengan kedalaman 17.000 kaki.
“Seiring dengan peningkatan harga commodity gas, kami telah melakukan enam pengeboran shale gas dan akan dilanjutkan dengan additional enam well di awal tahun 2017,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (18/12/2016).
Pada Lapangan tersebut, Saka menguasai saham partisipasi sebesar 36% dan Swift Energy menguasai 64% serta bertindak sebagai operator. Saka menguasai saham partisipasi di lapangan tersebut sejak Juli 2014.
Diperkirakan pada akhir 2014, cadangan shale gas di lapangan yang berlokasi selatan Texas itu sebesar 64 juta barel setara minyak (million barrel oil equivalent/MMboe). Tumbur berharap dengan kegiatan tersebut Saka bisa mendapat 72 MMscfd dari target tambahan produksi sesuai dengan saham partisipasi yang dimiliki.
.jpg?w=300&h=221)
