Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Strategis Nasional Bakal Bertambah, KPPIP Kaji Usulan Proyek Baru

Daftar Proyek Strategis Nasional yang berjumlah 225 proyek akan bertambah panjang setelah pemerintah memastikan akan merevisi Peraturan Presiden Nomor 3/2016 mengenai Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Bisnis.com, JAKARTA-- Daftar Proyek Strategis Nasional yang berjumlah 225 proyek akan bertambah panjang setelah pemerintah memastikan akan merevisi Peraturan Presiden Nomor 3/2016 mengenai Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan revisi perpres itu akan menyertakan daftar proyek strategis nasional  yang mengandalkan pembiayaan non APBN. 

“Sehingga kita bisa langsung mendorong proyek yang 100% dikerjakan swasta atau bumn tanpa intervensi APBN. Jumlah proyeknya pasti bertambah, nanti disampaikan,” ujarnya usai rapat koordinasi, Kamis (08/12). 

Menurutnya, kajiian terhadap proyek baru yang akan ditetapkan sebagai PSN akan dilakukan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Kemenko Perekonomian juga tengah mendata usulan dari Kementerian/Lembaga terkait melalui rapat koordinasi. 

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo menyatakan, Kemenhub mengusulkan dua proyek baru untuk ditetapkan menjadi PSN. Kedua proyek tersebut ialah Pelabuhan Benoa dan Bandara Syamsyudin Noor Banjarmasin.

“Ini masih dievaluasi, karena lahan belum bebas untuk yang di Banjarmasin, kemudian Pelabuhan Benoa juga belum ada rekomendasi dari gubernur,” ujarnya.

Dia menuturkan, pihaknya belum mengetahui secara persis alasan kedua proyek tersebut diusulkan sebagai PSN. Pasalnya, usulan tersebut muncul dari badan usaha kedua proyek tersebut yaitu PT Angkasa Pura dan Pelindo.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawiryawan menyatakan, Kemenperin mengusulkan proyek pembuatan pesawat jarak menengah  yaitu N245 dan R80, yang berkapasitas hingga 100 orang . Kedua pesawat ini merupakan pengembangan dari pesawat jenis CN235.

“Lokasinya belum tahu, tapi yang jelas dapat dukungan pemerintah dulu karena kita harus punya kemandirian dalam penyediaan pesawat jangka menengah, Jangan sampai pesawat jarak menengah saja 100% impor,” ujarnya.

Menurutnya, pengembangan  pesawat N245 akan dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia, sementara pesawat R-80 akan dilakukan oleh PT Regio Aviasi Industri. Rencananya, pengembangan prototipe pesawat ini akan mulai dilakukan pada 2017, sehingga pesawat siap mengudara pada 2019.

Direktur Program KPPIP Rainier Haryanto menyatakan, perubahan daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akan mengalami perubahan. Selain adanya usulan-usulan baru dari kementerian, KPPIP mencatat setidaknya 16 PSN telah selesai dibangun.

“Ada yang sudah selesai 16 proyek, jadi kalau sudah selesai ngapain tetap dipertahankan? Sisanya masih dievaluasi. Revisi ini juga masih menunggu usulan dari K/L terkait,” ujarnya.

Berdasarkan data KPPIP yang diperoleh Bisnis, 16 proyek yang telah selesai mencakup enam proyek bendungan, enam proyek bandara,  pembangunan jalan tol Gempol—Pandanaan, pelabuhan Kalibaru, pembangunan pipa gas Belawan—Sei Mangkei, seta pembanguna Pos Lintas Batas Negara. Total investasi 16 proyek tersebut mencapai Rp25,9 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper