Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan dua ruas tol baru yaitu Tol Jakarta—Cikampek II Layang sepanjang 36,4 kilometer dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sepanjang 38, 29 kilometer dengan nilai investasi total Rp28 triliun segera dimulai setelah badan usaha mendapat kepastian kontrak dari pemerintah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono berharap kedua pengelola jalan tol tersebut segera melakukan proses konstruksi, tanpa perlu menunggu seremoni peletakan batu pertama. Menurutnya, kedua tol tersebut memiliki posisi strategis dalam memecah kepadatan lalu lintas dan mendukung perekonomian.
“Manfaat tol ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah sekitarnya, terutama memperlancar distribusi barang sehingga dapat mengurangi biaya logistik,” ujarnya usai penandatanganan kontrak di Kementerian PUPR, Senin (05/12).
Adapun seremoni penandatanganan kontrak dilakukan antara Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dengan PTJasa Marga Jalanlayang Cikampek untuk ruas Jakarta—Cikampek II Layang, serta PT Waskita Bumi Wira untuk ruas KLBM. PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek merupakan konsorsium yang terdiri dari 80% Jasa Marga, dan 20% PT Ranggi Sugiron Perkasa, sementara PT Waskita Bumi Wira sahamnya dimiliki oleh 55% PT Waskita Toll Road, 25% PT Energy Bumi Mining dan 20% PT Panca Wira Usaha.
Menteri Basoeki menambahkan, kedua ruas tol tersebut juga menjadi ruas prakarsa pertama yang mendapatkan penjaminan pemerintah melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia. Selain itu, proyek tol ini juga memberikan subsidi silang bagi pembangunan Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar—Kayu Agung, di mana 12 kilometer disumbang oleh PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek , dan 25 kilometer dari PT Waskita Bumi Wira.
Khusus untuk pembangunan jalan tol Jakarta—Cikampek II Layang, pihaknya juga telah menugaskan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR untuk melakukan koordinasi proses konstruksinya. Pasalnya, proyek tersebut akan dibangun bersamaan dengan dua proyek lainnya yaitu Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek serta kereta api cepat Jakarta—Bandung.