Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden: Pembangunan Harus Diiringi Pelestarian Alam Nusantara

Pemerintah kembali menekankan bahwa model pembangunan harus diiringi dengan pelestarian alam nusantara.
Gerakan pelestarian lingkungan/Ilustrasi
Gerakan pelestarian lingkungan/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kembali menekankan bahwa model pembangunan harus diiringi dengan pelestarian alam nusantara. Kelestarian alam dinilai sangat penting untuk diwariskan kepada generasi masa depan.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat menghadiri peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (28/11/2016).

"Sebenarnya saat kita menanam pohon, kita itu sedang menanam doa, menanam harapan, dan menanam kerja kita semuanya untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang," ujar Presiden.

Presiden kemudian mengingatkan akibat yang dapat segera dilihat oleh karena tidak dirawatnya alam. Banjir merupakan contoh paling mudah yang dapat dilihat akibat terjadinya kerusakan alam dimaksud.

"Kita semua sudah melihat sendiri apa akibatnya bila kita tidak merawat alam. Main asal tebang pohon akhirnya bencana seperti banjir yang datang dan akan menyusahkan rakyat," terangnya.

Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk gotong royong menjaga alam Indonesia dan alam Nusantara yang penuh dengan keanekaragaman hayatinya. "Ini tugas kita semuanya merawat dan menjaga," tegas presiden.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menerangkan penanaman pohon secara serentak yang dilakukan pada kesempatan tersebut dimaksudkan untuk menjaga momentum dan semangat dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan dengan keberadaan pohon.

"Upaya ini memberikan refleksi kepada dunia bahwa Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam komitmen Indonesia oleh Presiden Jokowi pada COP21 Paris Agreement yang diratifikasi oleh Indonesia dan DPR melalui UU No. 16/2016," terangnya.

Dalam penyelenggaraan COP22 di Maroko sendiri, Indonesia diakui berada di depan dalam agenda REDD+. Untuk itu, masih menurut Siti Nurbaya, kepercayaan dunia internasional tersebut perlu dijaga.

Hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana dalam acara tersebut di antaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper