Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dengan didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo meresmikan pengoperasian Pelabuhan Perikanan Untia Makassar, Sulawesi Selatan.
"Dengan Pelabuhan Untia ini kita berikan solusi untuk meningkatkan produksi perikanan Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar, karena lokasinya sangat strategis di kawasan Industri Makasar (KIMAH) dan dekat dengan Pelabuhan Umum untuk ekspor. Perlu diingat bahwa target ekspor Sulawesi Selatan sangat besar, 10 persen dari sasaran ekspor nasional," terang Presiden dalam sambutannya, melalui keterangan pers, Sabtu (26/11/2016).
Pengembangan Pelabuhan Untia diharapkan menjadi sentra produksi perikanan yang terhubungkan dengan pelabuhan perikanan lainnya di kawasan Sulawesi Selatan, seperti Pelabuhan Perikanan (PP) Cempae, PP Maccinibajji, PP Kalibone, PP Potere, PP Beba, PP Labuang, PP Barombong, PP Boddia, PP Lonrae, PP Birea, PP Bentenge, PP Kajang, PP Tongke-tongke dan PP Lappa.
"Oleh sebab itu ini akan menjadi pengembangan yang baik bagi produski perikanan kita," imbuh Presiden.
Sementara itu, terkait dengan infrastruktur pendukungnya seperti jalanan sebagai akses transportasi, Presiden berjanji akan segera menginstruksikan kepada kementerian terkait untuk membenahi permasalahan tersebut.
"Jalan yang kurang bagus, nanti setelah ini saya telepon Menteri PU (Pekerjaan Umum) untuk segera diperbaiki," ujarnya.
Presiden Joko Widodo juga mengingatkan kepada jajarannya agar selalu memberikan pelayanan prima di Pelabuhan Untia tersebut. Satu hal yang disorotnya ialah mengenai pungutan liar. Dia menegaskan agar masyarakat tidak segan-segan untuk melaporkannya bila mendapatkan pelayanan yang tidak baik tersebut.
"Saya minta supaya pelayanan di PP Untia terus dijaga. Jangan sampai ada pungli di sini. Itu sangat tidak boleh. Pelabuhan-pelabuhan baru kita bersihkan jangan sampai ada pungli. Kalau ada pungli, segera laporkan ke tim Saber Pungli supaya semuanya mendapatkan pelayanan yang baik," tegasnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ialah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Johan Budi, dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.