Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kualitas Kemantapan Jalan di Bawah Target

Kualitas jaringan jalan di Indonesia masih di bawah capaian kemantapan jalan yang telah ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
Jalan rusak di Kalimantan Timur/Antara
Jalan rusak di Kalimantan Timur/Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Kualitas jaringan jalan di Indonesia masih di bawah capaian kemantapan jalan yang telah ditetapkan oleh Kementerian PUPR. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya anggaran infrastruktur nasional, rendahnya kualitas hasil pekerjaan perkerasan jalan, minimnya penguasaan teknologi perkerasan jalan, terbatasnya pasokan aspal nasional dan kualitas material aspal yang fluktuatif, dan sebagainya.

Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yaya Supriyatna menyatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan tercapainya konektivitas antar wilayah, pemerintah telah menetapkan target pembangunan infrastruktur jalan.

Infrastruktur jalan memiliki posisi strategis karena sangat berpengaruh pada kegiatan distribusi dan logistik yang merupakan urat nadi kehidupan ekonomi, politik, sosial-budaya dan pertahanan keamanan nasional, serta penghubung antar daerah sebagaimana kondisi geografis Indonesia.

Selain itu, infrastruktur jalan dapat menopang sektor transportasi yang dapat memperlancar arus distribusi barang dan jasa, mobilisasi manusia, aksesibilitas antar wilayah, serta berperan dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia.

“Studi menunjukkan, jika hendak memakmurkan rakyat dan menaikkan pertumbuhan ekonomi, maka yang harus dilakukan adalah memperbaiki jalur distribusi, dan jalur distribusi utama adalah jalan. Karena itu kualitas jalan adalah kualitas perekonomian bangsa,” ujarnya, saat memberi sambutan dalam Seminar Nasional Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi bertema ‘Konstruksi Perkerasan Jalan dan Optimalisasi Pemeliharaan Jalan,” di Jakarta, Kamis (24/11).

 Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, infrastruktur jalan nasional (non tol) dengan tipe perkerasan fleksibel/aspal minyak masih mendominasi sebesar 95,61% dengan panjang 38.569,82 kilometer. Untuk tipe perkerasan kaku/rigid hanya sebesar 0,88 persen dengan panjang 338,73 kilometer, sisanya 3,51% sepanjang 1.352,61 kilometer adalah jalan tanah.

Pada infrastruktur jalan tol, penggunaan perkerasan rigid lebih mendominasi sebesar 65,71% dengan panjang 532,09 kilometer, sementara perkerasan fleksibel sebesar 34,29% dengan panjang 277,62 kilometer.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper