Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski membuka rapat APEC 2016 di Lima, Peru, pada Minggu (20/11/2016), dengan menekankan kembali pentingnya perdagangan internasional sebagai mekanisme untuk mencapai perekonomian yang positif dan perubahan sosial.
Dia menyerukan masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran terhadap kesetaraan dan keadilan yang dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap sentimen anti-globalisasi di seluruh dunia.
Dengan mengusung tema Quality Growth and Human Development, Presiden Kuczynski sebagai pimpinan rapat menggarisbawahi peran kerjasama antara 21 anggota APEC dapat kembali menghidupkan perdagangan yang lesu sembari membuka peluang bagi para usaha kecil menengah (UKM) dan meningkatkan kompatibilitas serta produktifitas tenaga kerja di kawasan tersebut.
Dia bersama para pemimpin APEC lainnya mencari cara bersama-sama untuk mengatasi tantangan tersebut dan akan mengajukan rencana konkrit untuk aksi selanjutnya.
“Dunia saat ini menilai pentingnya perkembangan sosial dan manusia. Tumbuh sendiri itu tidak cukup, kita perlu melakukan yang lebih,” ujar Presiden Kuczynski, seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (21/11/2016).
“Pada rapat APEC kali ini, kita menghadapi perubahan konteks internasional yang sangat cepat, kita akan mencoba untuk menekankan dengan sangat kuat, poin-poin yang kita nilai penting untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di Asia-Pacific,” lanjutnya.
Para pemimpin akan bertukar pandangan terhadap ekonomi regional dan global terhadap latar belakang tersebut, dan bagaimana APEC dapat mempromosikan reformasi secara sukarela terkait perdagangan bebas dan mobilitas modal.
Lebih lanjut para pemimpin membahas tantangan utama untuk memfasilitasi integrasi yang lebih besar dan konektivitas antara Asia-Pacific, meningkatkan keuntungan dari perdagangan bebas dan investasi.
Fokus paralel akan mendorong UKM dan berpartisipasi dalam produksi internasional dan rantai pasokan (supply chains) serta memaksimalkan peluang yang ditawarkan oleh perdagangan digital, layanan, dan pengetahuan ekonomi.
Peran APEC dalam menangani keamanan pangan regional akan menjadi penekanan tambahan, dengan mempertimbangkan perubahan dalam penawaran dan permintaan, serta dampak perubahan iklim dan kelangkaan air dalam sektor tersebut.
“Apa yang ingin kita lihat dalam lima tahun kedepan adalah pertumbuhan yang kuat di kawasan Asia-Pacific. Pertumbuhan dalam perdagangan, investasi, pelayanan, pariwisata, serta tenaga kerja karena hal-hal ini merupakan kunci menuju kemakmuran, dan kita harus benar-benar meyakini secara kuat. Kita juga akan membahas langkah apa yang dapat dilakukan untuk konteks ini,” ungkap Presiden Kuczynski.
Presiden Kuczynski, para ekonom, dan Managing Director International Monetary Fund Christine Lagarde akan mengatur dialog informal dengan para pemimpin APEC pada ruang lingkup ekonomi global.