Bisnis.com, JAKARTA - Glico Group Worldwide telah menginvestasikan dana sekitar Rp406 miliar untuk merambah bisnis barang-barang konsumsi di Indonesia.
Glico Group Worldwide melalui Ezaki Glico bersama Wings Grup membuka perusahaan patungan bernama PT Glico-Wings. Dalam laman resmi Glico, investasi perusahaan es krim ini mencapai Rp350 miliar atau setara 50% dari total investasi.
Setelah berhasil membangun industri manufaktur dan distribusi es krim, Glico pun membuka membentuk PT Glico Indonesia yang menangani industri pengolahan snack dan coklat. Investasi yang digelontorkan Glico mencapai Rp56,42 miliar.
Meskipun Glico pemain baru di Indonesia, akan tetapi produk andalannya yakni Pocky yang telah masuk ke ritel-ritel modern. Dalam laporan keuangan, manajaman Grup Glico akan fokus menggarap potensi pada di Vietnam dan Indonesia.
Analis PT Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menuliskan dalam riset kehadiran Glico Wings akan membuat pergeseran pasar es krim Indonesia. Dia mengungkapkan pangsa pasar es krim milik Unilever terbilang besar yakni menguasi 68% pada 2015 dari pasar.
Saat ini, pemain utama dalam bisnis es krim yakni PT Unilever Indonesia Tbk. dan PT Campina Ice Cream. Adrian mengungkapkan untuk jangka menengah, Glico Wings tengah memasang target untuk mengincar 10% dari pangsa pasar.
Tak bisa dihindari pendapatan Unilever yang 15% berasal dari es krim pada tahun lalu berpotensi bergeser. Adapun produk yang akan dirilis Glico Wings yakni Waku Waku untuk anak-anak, J Cone untuk remaja serta Frost Bite dan Haku untuk orang dewasa.
Adrian mengungkapkan seluruh bahan baku akan berasal dari lokal, sedangkan matcha diimpor dari Jepang. Pabrik perusahaan patungan ini berada di Karawang dengan luas 70.000 meter persegi.
Dalam laporan keuangan konsolidasi Glico periode 2015-2016, yang berakhir pada Maret 2016, penjualan bersih Glico mencapai 338,43 miliar yen, atau setara US$3 miliar, tumbuh 5,96% dari posisi 319,39 miliar yen pada periode yang sama tahun sebelumnya.