Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahan baku Kilang Balongan 30% Diimpor dari Afrika

PT Pertamina (Persero) menyatakan bahan baku kilang RU VI Balongan Indramayu sekitar 30% merupakan minyak yang impor dari Angola, Afrika dan 70% dari Indonesia.

Bisnis.com, INDRAMAYU - PT Pertamina (Persero) menyatakan bahan baku kilang RU VI Balongan Indramayu sekitar 30% merupakan minyak yang impor dari Angola, Afrika dan 70% dari Indonesia.

Head of Communication and Relations PT Pertamina (Persero) Refinery Unit atau RU VI Balongan Rustam Aji menerangkan bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Riau.

Adapun, sisanya sekitar 30% diimpor dari Angola, Afrika.

"Saat ini masih impor, karena konsumsi BBM di Indonesia mencapai 1,5 juta barel per hari, sedangkan kilang di Indonesia hanya mampu produksi 1 juta barel per hari," ujarnya di sela-sela acara media gathering di Indramayu, Jumat (18/11/2016).

Namun demikian, katanya, pemerintah pusat menargetkan pada 2025 tidak ada impor minyak dari Afrika dan produksi BBM bakal memenuhi kebutuhan dalam negeri seiring pembangunan kilang baru di Cilacap.

Rustam mengatakan kilang Balongan bisa menjadi kilang minyak terkemuka di Asia pada 2025.

Kendati bukan kilang terbesar yang dimiliki Pertamina, dia mengklaim menjadi kilang yang paling modern.

"Dari kilang ini menghasilkan energi yang ramah lingkungan," ujarnya.

Dia menyatakan keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional.

Sebagai kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Dengan produk-produk unggulan, seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene.

Satu hal lagi, dia menjelaskan Pertamax Turbo diproduksi Pertamina di kilang  RU VI Balongan, Indramayu Jawa Barat.
Kilang Balongan sendiri merupakan salah satu dari enam kilang minyak yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). Lima yang lain yaitu Kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, dan Kilang Kasim yang berada di Sorong, Papua.

Kapasitas produksi kilang yang diresmikan pada 1995 ini sebesar 125.000 barel per hari (bph). Tugas dari kilang ini adalah mengolah minyak mentah menjadi berbagai macam produk BBM dan BBK.

Dengan kapasitas produksi tersebut, Kilang Balongan bertugas menjaga pasokan BBM dan BBK wilayah ring satu Indonesia yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) meluncurkan perdana produk bahan bakar khusus (BBK) dengan Research Octane Number (RON) 98, Pertamax Turbo, pada 11 Agustus lalu. Hal ini merupakan terobosan Pertamina dalam memberikan pilihan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper