Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maksimalkan Pembelian Beras dari Petani

Anggota Komisi IV DPR Hermanto menginginkan Bulog dapat benar-benar memaksimalkan pembelian beras dari para petani di berbagai daerah guna meningkatkan kesejahteraan petani di Tanah Air.
Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta. /Bisnis-Dwi Prasetya
Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta. /Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -  Anggota Komisi IV DPR Hermanto menginginkan Bulog dapat benar-benar memaksimalkan pembelian beras dari para petani di berbagai daerah guna meningkatkan kesejahteraan petani di Tanah Air.

"Bulog diberi amanat anggaran untuk mengelola dan membeli beras rakyat, dan mengelola raskin. sepenuhnya dari anggaran itu diupayakan semaksimal mungkin agar Bulog membeli beras dari petani, dan mengalokasikan untuk kepentingan raskin," kata Hermanto dalam rilis di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengingatkan sesuai dengan UU Pangan, ada klausul yang menyebutkan pemerintah sekuat mungkin memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri yang berasal dari produk-produk petani dalam negeri.

Selain itu, ujar dia, diharapkan agar sekuat mungkin tidak melakukan impor, meski sampai saat ini masih terdengar bahwa ada sebagian dari beras yang berasal dari impor. "Harapan kita ke depannya agar impor ini dikurangi," ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Sjachrani Mataja mengutarakan harapannya agar Bulog dapat melaksanakan perannya yakni bisa mengayomi pangan terutama beras.

Untuk itu, politisi Partai Gerindra itu juga mengharapkan tidak hanya satu daerah saja yang bagus yang terayomi, tetapi dapat dilakukan di seluruh daerah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan persediaan beras nasional hingga Mei 2017 telah mencukupi sehingga pemerintah Indonesia berkomitmen tidak akan impor beras hingga akhir 2016.

"Saya pastikan sampai akhir tahun tidak ada impor. Saya sudah sampaikan tahun yang lalu, September-Oktober hanya 1,030 juta ton. Sekarang (persediaan) 1,980 juta ton," kata Presiden Joko Widodo usai meninjau panen padi di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, pada Sabtu (29/10).

Kepastian tersebut dinyatakan Presiden Joko Widodo setelah meninjau panen raya padi varietas Inpari 32 HDB yang diyakini dapat menghasilkan panen padi hingga dua kali lipat dari hasil panen biasanya.

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa peningkatan hasil panen yang berlimpah tidak terlepas dari peran benih-benih unggul yang digunakan para petani serta ketersediaan air yang terpenuhi.

"Yang pertama memang tahun ini memang air melimpah. Yang kedua saya kira penggunaan-penggunaan benih-benih unggul ini juga memberikan hasil yang baik," katanya.

Namun, hasil panen yang melimpah tidak lantas menjadikan pemerintah melakukan ekspor beras ke negara lain. Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan fokus menjaga kualitas dan kuantitas hasil panen nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper