Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gula-gula Investor Asing di IKN

Masuknya investor asing di IKN belum memperlihatkan komitmen serius. Nilai kecil dari investasi Asing dinilai hanya sebagai pemanis di proyek IKN
Alifian Asmaaysi,Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 24 September 2024 | 10:00
Wilayah Istana Presiden di IKN/Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Wilayah Istana Presiden di IKN/Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya investor asing ke Ibu Kota Negara (IKN) belum menunjukan bahwa investor benar-benar bakal terlibat dalam membangun ibu kota Indonesia yang baru. Terlebih, nilai investasi yang masuk relatif kecil tak sampai Rp1 triliun. 

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengatakan masuknya investor asing ke IKN menandakan bahwa IKN cukup menarik bagi mereka. Namun, nilai investasi yang data tidak sesuai harapan. 

Menurutnya, dengan segudang regulasi dan keringanan yang diberikan pemerintah kepada calon investor, seharusnya nilai investasi yang masuk puluhan atau ratusan triliun rupiah. Adapun yang terjadi saat ini, investor asing hanya berinvestasi ratusan miliar. Jumlah tersebut menurut Trubus terlalu kecil.

“Ini bisa dimaknai pemanis atau gimik saja atau sekadar politis, karena nilai yang masuk miliar yang diharapkan itu ratusan triliun,” kata Trubus kepada Bisnis, Selasa (24/9/2024).

Dia juga menilai investasi yang masuk berupa proyek sementara, yang tidak membuka lapangan kerja secara besar-besaran. 

Investasi asing di IKN baru terlihat menarik jika berkaitan dengan infrastruktur atau pun teknologi yang bersifat jangka panjang dan menyerap banyak lapangan kerja. 

Trubus berpendapat alasan investor asing masih ‘setengah hati’ berinvestasi di IKN disebabkan permasalahan infrastruktur pendukung yang belum siap. IKN belum memiliki pelabuhan, Bandaran dan lain sebagainya, yang membuat akses ke IKN terasa sulit. 

“Walaupun ada yang bilang lebih baik bersyukur ada investasi masuk, harusnya jangan dimaknai seperti itu. Ini harus menjadi penyemangat bagi pemerintah untuk menyiapkan segala hal yang kurang di IKN,” kata Trubus. 

Sebelumnya, Delonix perusahaan internasional pada sektor pariwisata global, bakal menjadi investor asing perdana yang akan berinvestasi secara langsung di mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Troy Pantouw, menyebut perusahaan asal tiongkok itu bakal menggarap proyek mix used development di IKN.

Rencananya, groundbreaking Delonix bakal dilakukan di hari kedua pelaksanaan groundbreaking investasi tahap 8 pada 25 September 2024.

“Groundbreaking di hari berikutnya tanggal 25 September, untuk investor asing [yang langsung tanpa bermitra dengan perusahaan lokal] ada 1 asal Tiongkok,” kata Troy kepada Bisnis, Senin (23/9/2024). 

Sebelumnya, Otorita IKN menginformasikan bahwa nilai investasi Delonix ke IKN disebut senilai Rp500 miliar. Belum diketahui peruntukan dana tersebut.

Untuk diketahui, Delonix merupakan perusahaan asal China yang berfokus pada sektor konsumen offline seperti hotel, restoran, hingga ruang tunggu bandara.

New Century Hotels and Resort menjadi salah satu portofolio dari perusahaan ini. Hingga saat ini, Delonix telah berinvestasi pada lebih dari 1.300 hotel yang tersebar di sejumlah pusat wisata dan bisnis seluruh dunia dengan total lebih dari 195.000 kamar.

Selain Deloinix, investor asing lainnya yang masuk ke IKN adalah Australian Independent School dengan total investasi tahap awal sebesar Rp150 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper