Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Negara Agraris, Indonesia Dinilai Krisis Regenerasi Petani

Meski merupakan negara agraris yang perkenomiannya bertumpu pada sektor pertanian, Indonesia ternyata tengah mengalami krisis regenerasi pertanian.
Lahan pertanian/Ilustrasi-Bisnis
Lahan pertanian/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Meski merupakan negara agraris yang perkenomiannya bertumpu pada sektor pertanian, Indonesia ternyata tengah mengalami krisis regenerasi pertanian. Saat ini, anak muda Indonesia cenderung enggan mengembangkan sektor pertanian.

Direktur Eksekutif Yayasan Akatiga, lembaga yang bergerak di bidang analisis sosial, Fauzan Jamal mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan generasi muda enggan masuk ke sektor pertanian, termasuk anak-anak yang orang tuanya adalah petani.

“Sebetulnya sekarang anak muda di pertanian masih besar, sekitar 35%. Namun, mereka ini adalah kelompok yang membantu orangtua tanpa gaji dan yang membantu orangtua mereka dengan upah. Ada juga yang menerpakan skema bagi hasil,” kata Fauzan di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Fauzan menyampaikan ada pula beberapa jenis generasi muda anak petani dalam melihat sektor pertanian. Bagi mereka yang orang tuanya merupakan petani mampu, cenderung enggan masuk ke sektor pertanian.

Ada pula yang orangtuanya memiliki lahan dengan luasan yang cukup kecil, anak mudanya pun tidak tertarik pada sektor pertanian, sedangkan anak muda yang orangtuanya memiliki lahan yang tidak terlalu luas, dapat terdorong untuk mengelola lahan orangtuanya.

Menurutnya, perlu ada perubahan dari sistem pendidikan pertanian yang menanamkan pola pikir bahwa profesi ini menarik dan menjanjikan. Apalagi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dalam kurun 10 tahun terakhir, jumlah petani Indonesia menyusut hingga 5,1 juta.

Selain itu, Fauzan menuturkan perlu ada dobrakan dari pemerintah untuk menyediakan akses lebih luas untuk generasi muda terhadap lahan. Pasalnya, lahan merupakan modal utama dalam melaksanakan usaha pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper