Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERETA API: Aptrindo Berharap DDT Manggarai–Cikarang Segera Selesai

Para pelaku usaha truk berharap pemerintah segera menyelesaikan jalur kereta api double-double track Manggarai-Cikarang guna mengurai kemacetan di jalan raya.
Proyek rel kereta api/Ilustrasi-Bisnis.com
Proyek rel kereta api/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku usaha truk berharap pemerintah segera menyelesaikan jalur kereta api double-double track Manggarai-Cikarang guna mengurai kemacetan di jalan raya.

Wakil Ketua Bidang Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengungkapkan kemacetan yang terjadi akibat banyaknya kendaraan pribadi dari dan menunju Cikarang membuat kondisi jalan raya menjadi macet.

Kemacetan itu, paparnya, membuat utilisasi truk menjadi tidak maksimal, yakni tinggal 60%. “Macet itu kontributor utama rendahnya utilisasi kendaraan,” kata Kyatmaja, Jakarta, Minggu (13/11/2016).

Dia menambahkan angkutan barang dari Pelabuhan menuju Cikarang saat ini sulit mencapai 14 trip per bulan akibat kemacetan yang terjadi. Kondisi tersebut berbeda dengan sebelumnya di mana angkutan barang truk bisa mencapai 25 trip dari pelabuhan ke Cikarang.

Rendahnya utilisasi angkutan barang truk akibat kemacetan, ungkapnya, membuat para pelaku usaha menambah jumlah angkutan barangnya.

“Jadi menambahnya itu bukan untuk peningkatan produktivitas. Karena rendah [utilisasi] maka nambah. Nah, ini kan salah kaprah,” katanya. Dia menjelaskan kerugian akibat kemacetan tersebut sebesar Rp1,5 juta per unit truk untuk satu kali perjalanan.

Dia mengungkapkan, para pelaku usaha truk kerap harus membuat bahan bakar minyak (BBM) percuma akibat kemacetan yang terjadi. “Jangan salahkan kalau logistik Coast kita tambah naik karena kemacetan,” katanya.

Selain berharap jalur double-double track Manggarai–Cikarang dapat segera selesai, dia juga berharap, pemerintah membangun konektivitas angkutan moda transportasi lanjutan sampai ke wilayah permukiman masyarakat.

Dia melanjutkan, pemerintah juga harus menyediakan konduktivitas angkutan moda transportasi lanjutan sampai ke wilayah industri yang ada di Cikarang. Angkutan moda transportasi lanjutan ke wilayah pemukiman dan industri, paparnya, penting untuk membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum.

“Kebanyakan orang Indonesia itu, kalau bisa, langsung masuk ke kamar, mobil atau motor [Yang dikendarainya],” kata Kyatmaja.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menargetkan pengerjaan proyek DDT Manggarai–Cikarang selesai pada akhir 2018. Dengan begitu, jalur DDT tersebut dapat digunakan pada 2019.

Pengerjaan proyek DDT Manggarai–Cikarang tersebut terbagi dalam tiga paket, yakni paket A (Manggarai-Jatinegara), B1 (Bekasi-Cikarang) , dan B21 (Jatinegara-Bekasi).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper