Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga konsumen bulanan pada Oktober 2016 tercatat inflasi sebesar 0,14%.
Analis First Asia Capital David Sutyanto memperkirakan besaran inflasi tersebut akan direspons positif oleh bursa saham
“Pasti (IHSG merespons data inflasi). Data masih akan direspons positif. (Karena) bulan ini masih rendah. Belum ada yang naik,” kata David saat ditanyakan prediksi sebelumnya menyatakan inflasi bulanan pada Oktober di kisaran 0,13%, saat dihubungi Bisnis hari ini, Selasa (1/11/2016).
Seperti diketahui indeks harga konsumen bulanan pada Oktober 2016 tercatat inflasi sebesar 0,14%.
Berdasarkan data Bloomberg, ekonomi Indonesia yang tercermin dalam indeks harga konsumen bulanan pada Oktober 2016 adalah terjadi inflasi sebesar 0,14%, setelah pada bulan sebelumnya terjadi inflasi 0,22%.
Inflasi tersebut di atas prediksi Bloomberg. Dari survei Bloomberg pada 14 ekonom, mencatatkan konsensus prediksi inflasi pada Oktober 2016 sebesar 0,13%.
Dari 14 ekonom yang disurvei memberikan rentang kisaran terendah 0,05% hingga 0,24%.
Seperti diketahui BPS mencatatkan terjadinya inflasi sebesar 0,22% sepanjang September 2016.
Penyebab utama inflasi terjadi di beberapa subsektor seperti kenaikan harga pulsa telepon selular, kenaikan biaya sewa rumah, pembayaran biaya akademi dan perguruan tinggi, kenaikan harga rokok kretek filter, tarif listrik, dan kenaikan harga cabai merah.
Pada pk. 11.14 WIB, IHSI menguat 3,76 poin atau 0,07% ke 5.426,3.
Inflasi | (%) |
Oktober | +0,14 |
September | +0,22 |
Agustus | -0,02 |
Juli | +0,69 |
Juni | +0,66 |
Mei | +0,24 |
April | -0,45 |
Maret | +0,19 |
Februari | -0,09 |
Januari | +0,51 |
Sumber: Bloomberg, 2016