Bisnis.com, JAKARTA - Laju pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mulai menggeliat di kuartal III/2016, ditunjang konsumsi dan peningkatan ekspor. Adapun laju investasi masih seret.
Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (29/10/2016), produk domestik bruto atau PDB Amerika Seriakt tumbuh 2,9% secara tahunan. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir. Angka ini juga lebih tinggi dari konsensus Bloomberg sebesar 2,6%.
Pertumbuhan PDB Negeri Paman Sam itu juga sejalan dengan pandangan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve di mana ekonomi akan melaju secara perlahan. Di saat yang sama, pendapatan masyarakat juga tumbuh stabil dan menjadi penopang konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga menjadi motor pertumbuhan di saat investasi tengah seret.
"Ekonomi berjalan baik, tapi tidak hebat juga," ujar Stephen Stanley,Chief Economist Amherst Pierpont Securiteis LLC. Menurutnya, laju pertumbuhan ekonomi akan bergantung pada tingkat konsumsi. Dia mencatat, hal yang cukup menggembirakan adalah fundamental ekonomi Amerika Serikat sudah kuat.
Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh hampir separuh lebih cepat dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya. Adapun, laju investasi terus turun dalam empat kuartal berturut-turut.
Untuk diketahui, konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 70% ekonomi Amerika Serikat. Pertumbuhan konsumsi melambat sejak level tertinggi di akhir 2014 sebesar 4,3%.
Konsumsi menumbagn 1,47% pada pertumbuhan ekonomi sedangkan ekspor berkontribusi 0,83%. Sementara itu, perdagangan dan persediaan (inventories) merupakan dua komponen yang paling labil dalam perhitungan PDB.
Departemen Perdagangan melansir, ekspor mengalami percepatan, terutama ekspor kedelai. Namun, peningkatan ekspor ini diperkirakan berlangsung sementara.