Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga konsumen Australia meningkat pada kuartal ketiga, ditopang oleh lonjakan harga buah-buahan dan listrik. Hal ini mengisyaratkan bahwa bank sentral negara tersebut akan mempertahankan tingkat suku bunganya pekan depan.
Seperti dilansir Bloomberg (Rabu, 26/10/2016), indeks harga konsumen (consumer-price index/CPI) pokok kuartalan naik 0,7%, lebih tinggi dari prediksi rata-rata para Ekonom dalam survey Bloomberg sebesar 0,5%.
Sementara itu, indeks harga konsumen pokok tahunan menguat 1,3%, lebih besar dari angka prediksi dengan kenaikan 1,1%.
Komponen harga buah-buahan melonjak 19,5% dibandingkan dengan kuartal kedua, sedangkan harga listrik dan bahan bakar otomotif masing-masing naik 5,4% dan 2,9%.
Di saat Reserve Bank of Australia (RBA) telah memangkas suku bunganya dua kali tahun ini demi melawan inflasi yang rendah, Gubernur RBA saat ini Philip Lowe mengindikasikan akan menghindari langkah pelonggaran dalam merespon lemahnya pertumbuhan harga.
Alih-alih, dia mengisyaratkan keinginan untuk membiarkan inflasi yang lamban dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran ada di posisi yang solid, seraya menekankan risiko penggelembungan harga aset dari suku bunga pinjaman yang rendah.
Pasca rilis laporan tersebut, pergerakan mata uang dolar Australia diperdagangkan naik ke posisi 0,7689 pada pukul 08.36 WIB setelah dibuka di level 0,7646.