Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong partisipasi swasta dalam pembangunan infarstruktur, termasuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) guna memenuhi target universal 100% akses air minum pada 2019.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan beberapa proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) di sektor air minum mulai berjalan, seperti SPAM Umbulan yang akan memenuhi kebutuhan pendanannya (financial close) dalam waktu dekat.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan proyek SPAM selanjutnya seperti SPAM Bandar Lampung dan SPAM Semarang Barat untuk memberi peluang bagi swasta.
“Saya juga ingin mengajak seperti Aqua yang selama ini dikenal sebagai pemasok air minum, tetapi juga tidak ada salahnya mungkin Aqua atau grup besarnya mulai berpikir untuk berinvestasi di dalam proyek SPAM,” ujarnya dalam forum inspirasi bertajuik Air untuk Semua di Jakarta pada Rabu (26/10/2016).
Dia menilai bila perusahaan tersebut memiliki unit usaha dalam penyediaan air baku akan memberi manfaat yang lebih besar kepada masyarakat. Apalagi, ujarnya, pemerintah telah memiliki pengalaman dalam penyelenggaran SPAM berskema KPBU.
“Dengan tarif yang ditentukan pemerintah daerah setempat, skema sudah ada, swasta sudah ready berpartisipasi dalam masyarakat, sekarang tinggal kemauan dari pemda sebagai inisiator,” kata Bambang.
Menanggapi hal tersebut, Vice President General Secretary Danone Indonesia Leila Djafar mengatakan sejauh ini perusahannya masih fokus dalam memproduksi air minum dalam kemasan.
Dia juga mengaku baru mengetahui mengenai proyek SPAM dengan skema KPBU tersebut sehingga masih perlu waktu untuk mempelajarinya.
“Sejauh ini saya sampai di grup belum ada ke arah situ. Bagaimana pun juga kami tidak bisa hanya memutuskannya di tingkat lokal, harus di tingkat global. Tapi saya rasa masih banyak sekali peluang-peluang kerja sama dengan pemerintah, tidak terbatas dalam bentuk tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan sejak 2007, Aqua telah melakukan berbagai inisiatif untuk peningkatan akses air bersih masyarakat di sekitar wilayah operasional dan di berbagai wilayah yang membutuhkan. Salah satu di antaranya melalui program Satu untuk Sepuluh, di mana konsumen dapat berkontribusi meningkatkan akses air minum dengan cara yang mudah, di mana setiap 1 liter produk berlabel khusus yang dikonsumsi, perusahaan akan menyediakan 10 liter air bersih untuk masyarakat yang memerlukan.
Leila melanjutkan bahwa dalam pelaksanaan program Satu untuk Sepuluh 2016 akan diterapkan dengan skema pembiayaan kredit mikro. Dengan skema ini, dia berharap program peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang dilakukan akan memiliki dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.”