Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTO: Proteksionisme Obat yang Salah

Direktur Jenderal WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) Roberto Azevedo mengatakan Jumat (21/10/2016), proteksionisme adalah obat yang salah untuk ketidakpastian ekonomi ketika sentimen anti-perdagangan meningkat di dunia, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan General Director WTO Roberto Azevedo, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/4)./Antara-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan General Director WTO Roberto Azevedo, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/4)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, OSLO -  Direktur Jenderal WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) Roberto Azevedo mengatakan Jumat (21/10/2016),  proteksionisme adalah obat yang salah untuk ketidakpastian ekonomi ketika sentimen anti-perdagangan meningkat di dunia, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.

"Kita harus memperhatikan fakta bahwa ada banyak ketidakpastian di dunia saat ini, dan penduduk di negara-negara maju tidak nyaman dengan itu," kata Azevedo dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende.

Azevedo, yang di Olso untuk berpartisipasi dalam pertemuan informal dua hari lebih dari 20 menteri perdagangan dari seluruh dunia untuk membahas pekerjaan WTO di masa mendatang, mencatat bahwa masalah "diagnosis yang salah" di tengah meningkatnya sentimen-sentimen anti perdagangan.

"Masalah ini bukan perdagangan. Masalahnya adalah bahwa Anda memiliki banyak perpindahan di pasar tenaga kerja, ketidakpastian di pasar tenaga kerja, yang sebagian besar disebabkan oleh teknologi baru, inovasi dan otomatisasi," katanya.

Ketua WTO mengatakan perdagangan bertanggung jawab untuk kurang dari 20 persen dari kehilangan pekerjaan di mana saja di negara-negara maju dan lebih dari 80 persen dari mereka adalah karena teknologi baru, inovasi dan produktivitas yang tinggi.

"Jika Anda tidak memahami kekuatan di balik ketidakpuasan dengan ketidakpastian yang Anda lihat hari ini di masyarakat, Anda akan mendapatkan diagnosis yang salah," kata Azevedo.

"Jika mendiagnosis perdagangan, jika obat, pengobatannya adalah proteksionisme, Anda akan menyakiti pasien," kata Azevedo.

"Jika Anda memperkenalkan proteksionisme, jika Anda meningkatkan hambatan, jika Anda menghentikan perdagangan, penderita kerugian terbesar akan mengarah kepada orang-orang yang mengeluh," kata Azevedo, menambahkan bahwa yang berpenghasilan rendah akan lebih terpengaruh.

Dalam pidato untuk Konfederasi Perusahaan Norwegia pada Jumat, Azevedo mengatakan sejumlah langkah dapat diambil dalam negeri dan global dalam menanggapi tantangan.

"Pertama, kita harus bertindak di dalam negeri. Sementara perdagangan telah memicu pertumbuhan dan perkembangan di seluruh dunia, itu adalah tugas dari kebijakan domestik untuk memastikan bahwa negara-negara siap bersaing dan menyebarkan manfaat secara adil," katanya.

"Kedua, kita harus bertindak secara global. Kita harus bertindak untuk mulai mendorong pertumbuhan perdagangan. Kita harus memastikan bahwa sistem terbuka, bahwa itu benar-benar tersedia untuk semua, dan itu terus memberikan mereka manfaat yang kita inginkan lebih banyak orang untuk menikmatinya," kata Azevedo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/XINHUA-OANA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper